Dijamin Awet dan Performa Prima, Inilah 10 Tips Merawat Baterai Mobil Listrik

- 9 Maret 2023, 21:26 WIB
10 Tips Merawat Baterai Mobil Listrik
10 Tips Merawat Baterai Mobil Listrik /

EDITORNEWS.ID - Peralihan dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik dengan sumber energi terbarukan semakin tampak nyata. Gelontoran dana untuk subsidi kendaraan listrik pun makin dekat hari dan tanggalnya. Calon pembeli rupanya siap berebut merek kendaraan listrik yang menjadi incarannya.

Tak mengherankan bila pamor kendaraan listrik semakin meningkat. Pertimbangan harga BBM yang fluktuatif dan cenderung akan terus naik di masa mendatang, menjadi sebuah pertanda bahwa membeli dan mengendarai kendaraan listrik adalah alternatif yang tepat. Di lain sisi, kendaraan listrik digadang-gadang lebih ramah lingkungan.

Nah, beralih menggunakan kendaraan listrik tentu menimbulkan pertanyaan baru. Salah satunya adalah pemakaian baterai yang merupakan sumber tenaga utama agar kendaraan bisa digunakan berkendara sebagaimana mestinya. Apabila komponen ini rusak, akan sulit diperbaiki dan sangat mahal bila memilih mengganti dengan baterai baru.

Mayoritas kendaraan listrik menggunakan baterai jenis lithium-ion. Usia baterai mobil listrik rata-rata berkisar 10 -15 tahun. Sedangkan, motor listrik memiliki usia baterai yang lebih pendek, yaitu sekitar 3 - 5 tahun. Dengan demikian, perawatan baterai mobil dan motor listrik menjadi sangat krusial. Inilah 10 tips merawat baterai mobil listrik agar awet dan performa mobil tetap prima.

Baca Juga: Menjamu Real Betis, MU Berusaha Lupakan Kekalahan Menyakitkan dari Liverpool

 1.Parkir di tempat yang teduh

Memilih tempat parkir mobil menjadi poin utama. Yup, mencegah mobil dari incaran maling sampai kapanpun adalah upaya kebenaran. Namun, poin ini lebih ditekankan agar baterai mobil listrik tidak terekspos suhu tinggi secara langsung.

Saat terpapar panas atau sinar matahari langsung, sistem termal pada unit baterai akan bekerja lebih keras dari biasanya demi menjaga kestabilan suhu. Jika hal ini terus berulang dan mobil terparkir dalam jangka waktu lama, maka daya dan kapasitas baterai akan terganggu dan jadi lebih pendek.

Pastikan memarkir mobil listrik di gedung parkir (basement), lokasi yang teduh tanpa paparan sinar matahari langsung, atau bila terpaksa di tempat yang tak kondusif, gunakan cover mobil yang mampu meredam panas.

2.Hindari fast charging

Pengisian ulang baterai lebih cepat menggunakan fast charging atau ultra fast charging. Terlihat untung padahal buntung. Pengisian fast charging akan mengalirkan arus listrik dengan daya lebih tinggi. Baterai yang terlalu sering menerima aliran listrik bertegangan tinggi dan dalam waktu singkat, akan berkurang performa selnya.

Performa sel akan berpengaruh pada masa pemakaian baterai. Maka, gunakan pengisian daya standar yang terhubung ke stop kontak listrik rumah. Waktu pengisian berkisar 8 - 12 jam. Tindakan ini akan memperpanjang masa pakai baterai 10 persen lebih lama.

Baca Juga: Menang 5 Kali Beruntun, PSM Makin Dekat dengan Gelar Liga 1

3. Gunakan charger asli dan resmi

Charger baterai yang ditawarkan pihak ketiga memang terlihat lebih menggiurkan. Selain memiliki harga lebih murah dari versi resmi bawaan pabrik, charger KW atau tiruan lebih gampang ditemukan. Namun, risiko yang dapat ditimbulkan lebih tinggi pun lebih tinggi.

Charger tiruan dan tidak resmi biasanya tidak memiliki sistem keamanan yang mumpuni. Charger non orisinal juga tidak mempunyai kesesuaian pengisian daya baterai. Akibatnya, baterai cepat rusak, risiko tersetrum, terjadi korsleting, bahkan kebakaran pada mobil listrik. Penggunaan charger asli dan resmi jelas lebih aman dan bikin awet.

4. Hindari daya baterai di bawah 20 persen

Menjaga kapasitas baterai agar tidak terlalu rendah sangat penting bagi keberlangsungan daya baterai yang lebih tahan lama dan awet. Hindari mengisi baterai saat kapasitas kurang dari atau di bawah 20 persen. Jika pengisian daya menunggu baterai di bawah 20 persen, maka daya serap baterai akan lebih berat.

Kapasitas baterai yang rendah dan sering kosong menyebabkan usia pemakaiannya lebih pendek. Kapasitas dayanya juga menurun lantaran beban charging yang berat dan lama. Solusinya adalah rutin mengecek daya baterai mobil listrik apabila sering dikendarai. Atau mengecek minimal tiga bulan sekali bila jarang sekali digunakan.

Baca Juga: Menjamu Real Betis, MU Berusaha Lupakan Kekalahan Menyakitkan dari Liverpool

5. Hindari mengisi daya baterai sampai 100 persen

Mengisi daya baterai tidak sampai penuh atau 100 persen adalah tips ampuh menjaga keawetan usia baterai. Pengisian ideal untuk baterai mobil listrik adalah 80 - 90 persen. Keseringan mengisi baterai hingga 100 persen dapat mempercepat degradasi kapasitas daya listrik baterai pada mobil listrik.

6. Atur jadwal pengisian baterai

Mengatur jadwal pengisian baterai secara teratur menjadi langkah yang disarankan. Lakukan setiap hari bila rutin digunakan berkendara atau tiap dua hari sekali. Jadwal teratur dalam mengisi daya baterai akan mencegah penurunan tegangan daya akibat terlalu sering dicas atau kekosongan daya karena jarang dicek.

7. Jangan isi baterai setelah perjalanan

Pengisian daya baterai kendaraan listrik langsung setelah perjalanan adalah hal tabu. Pasalnya usai digunakan berkendara, baterai mobil listrik menjadi sangat panas. Mengisi daya tepat usai perjalanan justru membuat baterai semakin memanas. Solusinya adalah mendinginkan mobil listrik kurang lebih setengah jam, lantas barulah mengisi daya baterai kendaraan listrik.  

Baca Juga: Menjamu Real Betis, MU Berusaha Lupakan Kekalahan Menyakitkan dari Liverpool

8. Minimalkan suhu tinggi

Beberapa pemicu kebakaran mobil listrik adalah paparan suhu yang cukup tinggi. Sejumlah daerah yang memiliki suhu cukup tinggi akan berdampak pada peningkatan suhu baterai mobil listrik.

Baterai yang cepat panas akan menurunkan performanya hingga bisa memicu korsleting dan kebakaran. Meski mobil listrik dilengkapi sistem kontrol suhu otomatis guna menjaga suhu tetap rendah untuk efisiensi optimal, namun sistem ini hanya bekerja ketika kunci kontak menyala.

9. Hindari mengetuk atau menjatuhkan baterai

Menjatuhkan baterai dengan keras atau mengetuk baterai dengan benda keras dapat menggeser dan merusak komponen internal baterai. Sistem manajemen termal di dalam baterai bisa terganggu dan rusak. Risiko kebakaran pun bisa meningkat akibat hal itu.

Di sisi lain, tindakan sembrono tersebut dapat mengurangi masa pakai baterai secara signifikan dan berdampak pada kinerja kendaraan listrik. Jadi, hindari segala hal yang bisa mencederai baterai saat terpasang atau tidak pada kendaraan listrik.

10. Hindari gaya menyetir yang ngebut dan suka ngerem mendadak

Memacu kecepatan di jalanan layaknya raja jalanan tidak pernah berakhir baik. Hal ini pun berlaku saat mengendarai kendaraan listrik. Pasalnya, akselerasi berat dalam waktu lama dapat memperpendek usia baterai mobil listrik.

Suka ngerem mendadak juga membuat baterai tidak tahan lama dan kualitas daya cepat terkuras. Usahakan berkendara dengan kecepatan yang konstan dan tidak kasar di jalanan. Itulah tips merawat mobil listrik agar keawetan terjamin dan terjaga performa primanya.*** 

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x