Network
EDITORNEWS.ID - PSIS Semarang menjamu Persis Solo di Stadion Jatidiri pada Jumat sore, 17 Februari 2023. Laga tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1. PSIS unggul lebih dulu di menit ke-80 lewat penalti Septian David Maulana.
Namun Persis berhasil menghancurkan kemenangan PSIS lewat gol Irfan Jauhari di menit 90 yang membuat laga harus berakhir sama kuat.
Laga sebetulnya berjalan cukup seru dan berimbang, namun justru bukan itu yang menjadi topik hangat. Ada keributan yang terjadi di luar stadion antara suporter PSIS dengan aparat kepolisian. Beberapa oknum suporter dari kelompok Panser Biru dan Snex diduga terlibat dalam kerusuhan ini.
Kerusuhan bermula saat suporter PSIS memprotes keras aparat yang melarang mereka masuk ke stadion. Ribuan massa nekat mengepung pintu masuk Stadion Jatidiri.
Baca Juga: Drama! Kursi Waketum PSSI Akhirnya Resmi Terisi
Mereka meminta panitia pelaksana (Panpel) untuk mengizinkan mereka masuk dan menonton laga tim kesayangan. Panpel tentu menolak, karena laga itu memang sudah disepakati akan berlangsung tanpa penonton.
Namun suporter PSIS tetap memaksa, karena menurut mereka tidak ada masalah antara kelompoknya dengan kelompok pendukung Persis. Selain memaksa masuk dan melakukan protes keras, para suporter ini juga membuat onar dengan melempari mobil Rantis Polisi dengan batu dan botol. Tindakan ini akhirnya membuat aparat kepolisian mengambil langkah tegas.
Polisi melepaskan tembakan gas air mata. Setelahnya, kerumunan suporter pecah. Beberapa anak kecil dan wanita dievakuasi oleh aparat ke area aman. Sementara beberapa suporter lain masih melakukan pelemparan batu ke arah polisi.
Bentrokan pun tidak bisa dihindari. Polisi berusaha mengamankan kerumunan yang semakin brutal dengan lemparan batu dan botol. Sebetulnya bentrokan sempat mereda, namun kondisi kembali memanas setelah ada provokasi dari oknum suporter.
Baca Juga: Beberapa Miliarder Dunia Tertarik Mengakuisisi Kepemilikan Manchester United
