Kurang Tidur dan Terlalu Lama Tidur Dapat Mempengaruhi Kesehatan

- 2 Maret 2023, 19:11 WIB
Ilustrasi seorang pria tidur
Ilustrasi seorang pria tidur /

EDITORNEWS.ID – Tidur kurang dari enam jam semalam dapat meningkatkan risiko terkena infeksi lebih tinggi dibandingkan tidur dengan waktu yang direkomendasikan. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian.

Dilansir dari Daily Mail, para peneliti bertanya kepada 1.848 orang dalam operasi dokter umum di Norwegia, tentang rata-rata berapa banyak tidur yang mereka dapatkan setiap malam.

Kemudian para peneliti menanyakan apakah pernah menderita infeksi pernafasan seperti pilek atau sakit perut, infeksi saluran kemih (ISK), infeksi kulit atau mata atau jenis infeksi lainnya dalam tiga bulan sebelumnya.

Mereka yang mengatakan tidur kurang dari enam jam semalam, mengalami infeksi lebih besar 27 persen dalam tiga bulan terakhir dibandingkan dengan mereka yang cukup tidur dengan waktu tujuh hingga delapan jam malam yang direkomendasikan.

Baca Juga: China Berikan Cuti Menikah Selama 30 Hari untuk Pengantin Baru, Bagaimana Cuti Menikah di Indonesia?

Penelitian tersebut mungkin terlalu kecil untuk memberikan banyak informasi terkait kejelasan hubungan kurang tidur dengan infeksi tertentu.

Namun kebanyakan menunjukkan hasil bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam memiliki kemungkinan 92 persen lebih besar akan menderita sakit perut yang melibatkan muntah atau diare. Sementara mereka yang menderita insomnia, 41 persen lebih mungkin mengalami ISK.

Ada beberapa bukti yang dapat menunjukkan bahwa terlalu sedikit tidur membuat sistem kekebalan tubuh menurun sehingga kurang mampu melawan infeksi. Tetapi diperlukan lebih banyak penelitian sejenis untuk membahasnya lebih dalam.

Studi sebelumnya telah menemukan orang yang terinfeksi virus flu kemungkinan besar akan terkena penyakit flu. Sebab menurunnya kekebalan tubuh karena kurang tidur membuat virus tersebut gagal dilawan oleh sehingga orang akan mudah terjangkit penyakit.

Baca Juga: Pentingnya Mengonsumsi Sayur Bagi Anak, agar Terhindar dari Penyakit Obesitas

Berdasarkan dari Dr Ingeborg Forthun, dari University of Bergen di Norwegia, mengatakan tidur sangat penting bagi manusia, bukan hanya untuk kesejahteraan manusia namun juga untuk kesehatan mereka.

“Tidur penting tidak hanya untuk kesejahteraan manusia, tetapi juga untuk kesehatan mereka, termasuk kemampuan tubuh mereka untuk melawan infeksi. Peningkatan kesadaran akan pentingnya tidur dibutuhkan masyarakat umum dan kalangan dokter,” ujarnya.

Selain itu, studi yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Psychiatry, menemukan hampir 54 persen orang yang disurvei dalam operasi menderita infeksi dalam tiga bulan terakhir.

Mereka yang tidur kurang dari enam jam 57 persen lebih besar diberi antibiotik dalam tiga bulan sebelumnya. Para peneliti mengatakan tidur dalam jumlah yang disarankan dapat mengurangi infeksi.

Baca Juga: Ibu-Ibu Wajib Tau! Ini Bahaya Sering Menghangatkan Makanan Bayi di Microwave

Namun mereka yang melaporkan tidur lebih dari sembilan jam 44 persen lebih mungkin terkena infeksi daripada orang yang tidur tujuh hingga delapan jam semalam. Tidur terlalu lama mungkin merupakan tanda kesehatan yang buruk.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tidur merupakan suatu hal yang penting bagi manusia. Kurang  tidur dan terlalu lama tidur dapat memberikan dampak pada kesehatan. Sebisa mungkin tidur dengan waktu secukupnya yakni tujuh hingga delapan jam semalam.***

 

 

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x