10 Aturan Komunikasi Yang Baik Menurut Buku “Bicara Itu Ada Seninya”

- 6 Februari 2023, 21:43 WIB
Bicara Itu Ad Seninya
Bicara Itu Ad Seninya /

EDITORNEWS.ID – Bicara Itu Ada Seninya merupakan buku yang ditulis Oh Suh Yang. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan berhasil terjual sebanyak ribuan copy. Buku ini berisi aturan tentang berkomunikasi.
Aturan komunikasi yang baik ini diciptakan oleh Yoo Jae Suk, seorang pembawa acara hebat asal Korea Selatan berdasarkan pengalamannya di dunia siaran.

Aturan Komunikasi yang Baik

1. Kata-kata yang tidak bisa diucapkan di depan jangan diucapkan di belakang

Aturan yang pertama dalam komunikasi adalah tidak boleh bergunjing. Kata-kata hinaan, kata-kata kasar, dan kata-kata yang tidak sopan dan tidak layak diucapkan jangan pernah sesekali diucapkan. Tidak ada hal yang baik dari menghina seseorang.

2. Memonopoli pembicaraan akan memperbanyak musuh

Aturan komunikasi yang kedua mengartikan bahwa seseorang harus lebih banyak mendengar dan sedikit berbicara. Seseorang akan terkesen egois jika tidak mempersilakan lawa bicaranya untuk bercerita.

3. Semakin tinggi intonasi suara maka akan semakin terdistorsi

Selanjutnya, aturan yang ketiga yaitu tidak boleh berbicara menggunakan intonasi yang tinggi. Hal ini karena semakin tinggi intonasi suara maka akan semakin terdistorsi. Jangan menggebu-gebu dalam berbicara. Suara yang rendah justru memiliki daya.

Baca Juga: Pemerintah Membuka Beasiswa LPDP, Catat Tanggal Pentingnya!

4. Berkata yang menenangkan hati bukan sekedar enak didengar

Jika sedang berkomunikasi, sudah sepantasnya pembicara bisa lebih menyaring apa yang ingin dibicarakan. Pastikan Anda berkata sesuatu yang menenangkan hati bukan hanya sekedar enak didengar saja.

5. Berbicara yang mudah dimengerti bukan yang mudah diucapkan

Kunci dari komunikasi adalah saling mengerti. Jika Anda mengatakan hal-hal yang mudah diucapkan namun tidak dimengerti maka lawan bicara tidak akan mengerti. Maka dari itu, pastikan Anda berbicara yang mudah dimengerti.

6. Berbicara dengan menutupi aib

Jika sedang berbicara, pastikan Anda tidak membuka aib lawan bicara. Anda juga bisa mencoba memuji lawan bicara dengan tidak menyakiti hatinya. Hal ini dilakukan agar komunikasi berjalan dengan baik.

Baca Juga: Sempat Diperbincangkan Akhirnya Bocah Jenius dari NTT Ini Diundang TV

7. Berbicara hal-hal yang menyenangkan bukan yang menyebalkan.

Ada baiknya selama berkomunikasi dengan lawan bicara, Anda mengatakan hal-hal yang menyenangkan sehingga menghasilkan percakapan yang membuat kedua belah pihak senang. Jangan sebaliknya.

8. Jangan hanya berkata dengan lidah tetapi juga dengam mata dan ekspresi.

Selama berkomunikasi usahakan untuk menggunakan mata dan ekspresi yang sesuai dengan konteks pembicaraan. Pasalnya, unsur non-verbal lebih kuat dibandingkan dengan verbal.

9. 30 detik di bibir sama dengan 30 tahun di hati

Aturan yang kesembilan ini menyuruh Anda untuk berhati-hati dalam berbicara. Sepatah kata yang diucapkan bisa saja merubah hati seseorang entah menjadi baik atau bahkan sebaliknya. Kata-kata yang Anda ucapkan tidak mudah dilupakan oleh lawan bicara Anda.

10. Kita mengendalikan lidah tetapi ucapan yang keluar akan mengendalikan kita

Terkahir, Anda diminta untuk mengendalikan lidah agar tidak menyakiti hati lawan bicara. Jangan berbicara sembarangan dan bertanggung jawablah terhadap apa yang Anda ucapkan.***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x