Penanganan Tepat untuk Pelaku Bullying Anak Juga Perlu Diperhatikan

- 28 Februari 2023, 23:00 WIB
Ilustrasi bullying
Ilustrasi bullying /

EDITORNEWS.ID – Perundungan atau bullying adalah masalah serius yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah maupun orang tua. Sering sekali kasus perundungan anak hanya memfokuskan penanganan bagi korban bullying, padahal pelaku bullying juga perlu diperhatikan.

Dilansir dari The conversation, untuk menangani pelaku bullying anak perlu adanya kolaborasi yang dilakukan antara guru dan orang tua siswa. Penting bagi kedua belah pihak tersebut membicarakan isu yang dapat mendorong pelaku melakukan perundungan, baik di sekolah ataupun di rumah.

Sekolah dan orang tua harus mengembangkan rencana dan strategi yang jelas untuk menangani kasus perundungan. Strategi yang diambil harus menyentuh akar permasalahan pelaku perundungan. Rencana itu harus merinci ekspetasi yang diharapkan murid, serta konsekuensi dari tindakan yang diambil anak baik negatif maupun positif.

Selain itu strategi tersebut juga harus langkah yang mendukung sang murid untuk memahami tindakan dan perilakunya. Sekolah juga harus menyadari tidak semua keluarga dapat menghubungi sekolah apabila anaknya menjadi pelaku bullying.

Baca Juga: Apa Itu Diffusi Axxonal Injuri?, Dampak Cidera yang Dialami Korban David Pasca Dianiaya Mario

Oleh karena itu, sekolah harus memastikan komunikasi antar wali murid dengan sekolah terjadi dalam lingkungan yang nyaman dan tidak langsung menghakimi sepihak, sehingga orang tua bisa berbicara dengan terbuka.

Mencari solusi tepat untuk menangani pelaku perundungan lebih sulit dibandingkan solusi untuk anak yang menjadi korban. Selain itu, reaksi orang tua ketika mendapatkan kabar anaknya menjadi pelaku selalu melindunginya dan menjawabnya dengan respon amarah.

Contoh reaksi orang tua dari kejadian tersebut:

Masa sih pak? Anak saya memiliki sikap baik dan sopan di rumah, tidak mungkin seperti itu. Saya sangat tersinggung atas tuduhan ini. Saya akan mencabut anak saya dari sekolah anda!

Sebuah studi yang dilakukan di Finlandia pada tahun 2009 menjelaskan bahwa, orang tua yang biasanya paling dekat dengan anak justru menerima kabar paling terakhir. Studi tersebut menjelaskan anak yang paling sering melaporkan disusul dengan guru dan yang terakhir orang tua.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x