Rusia Berhasil Reorientasi Ekspor Minyak untuk Pasokan yang Berisiko Terdampar Karena Sanksi

29 Maret 2023, 08:00 WIB
Moskow telah sepenuhnya mengalihkan semua ekspor minyaknya /

EDITORNEWS.ID - Moskow telah sepenuhnya mengalihkan semua ekspor minyaknya dari 'negara-negara yang tidak ramah' ke pasar baru, Menteri Energi Nikolay Shulginov menyatakan pada hari Selasa, 28 Maret 2023.

Menurut menteri, pasokan sekarang ditujukan ke Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

"Sudah bisa kita nyatakan bahwa kita sudah berhasil mengalihkan seluruh volume ekspor yang awalnya turun karena sanksi. Tidak ada penurunan penjualan," kata Shulginov.

Sebelumnya pada hari Selasa, 28 Maret 2023, wakil perdana menteri dan mantan menteri energi, Aleksandr Novak, juga mencatat bahwa volume ekspor ke India saja naik 22 kali lipat pada tahun 2022.

Rusia juga menjadi pemasok minyak utama China dalam dua bulan pertama tahun 2023, dengan volume pengiriman pada Januari-Februari melonjak 23,8 persen tahun-ke-tahun.

Baca Juga: Nggak Ada Obat! Jimin BTS Memuncaki Tangga lagu Global Spotify dengan 'Like Crazy'

Akhir tahun lalu, UE berhenti menerima minyak Rusia yang diangkut melalui laut, sementara koalisi yang dipimpin G7 memberlakukan batas harga pada minyak mentah Rusia yang ditularkan melalui laut sebesar $ 60 per barel.

Rusia merespons dengan melarang pengiriman minyak ke pembeli asing yang kontraknya menyebutkan batas harga.

Putaran sanksi lain mulai berlaku pada 5 Februari. Brussels memberlakukan embargo pada impor produk minyak Rusia di laut, juga dilengkapi dengan batas harga.

Batas ditetapkan pada $ 100 per barel untuk produk minyak bumi yang diperdagangkan dengan harga premium untuk minyak dan $45 per barel bagi mereka yang berdagang dengan diskon.

Terlepas dari sanksi tersebut, Rusia meningkatkan ekspor minyak dan produksi minyak mentah tahun lalu, masing-masing sebesar 7,6 persen dan 2 persen.

Tahun ini, perusahaan energi Rusia telah meningkatkan output lebih lanjut, dengan rata-rata produksi harian minyak mentah dan kondensat dilaporkan tumbuh hampir 2 persen pada bulan Februari dibandingkan dengan bulan sebelumnya.***

Editor: Aditya Ramadhan

Tags

Terkini

Terpopuler