Memanas! Penyebaran Senjata Atom Moskow di Belarus Akan Menjadi Eskalasi yang Sangat Berbahaya

- 28 Maret 2023, 07:29 WIB
Keputusan Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangga Belarus
Keputusan Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangga Belarus /

EDITORNEWS.ID - Keputusan Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangga Belarus secara signifikan meningkatkan risiko kebuntuan nuklir di tengah krisis Ukraina, Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN) mengatakan pada hari Sabtu, 25 Maret 2023.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, organisasi aktivis, yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2017 atas upayanya untuk mencapai larangan universal pada senjata nuklir, mengatakan bahwa mereka "mengutuk eskalasi yang sangat berbahaya ini yang membuat penggunaan senjata nuklir lebih mungkin."

Ia menambahkan bahwa, mengingat konflik Ukraina, "kemungkinan salah perhitungan atau salah tafsir sangat tinggi. Berbagi senjata nuklir membuat situasi jauh lebih buruk dan berisiko menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang dahsyat."

ICAN juga mencatat bahwa menjadi tuan rumah senjata atom negara lain dilarang berdasarkan Perjanjian PBB tentang Larangan Senjata Nuklir (TPNW) 2017.

Namun, kerangka kerja ini tidak pernah ditandatangani oleh Belarus, Rusia, Cina, atau kekuatan nuklir Barat mana pun.

Baca Juga: Indonesia Sebagai Macan Asia Mulai Menunjukkan Taringnya di Berbagai Bidang

Pada tahun 2017, AS, Inggris, dan Prancis mengklaim bahwa inisiatif ini "jelas mengabaikan realitas lingkungan keamanan internasional," sementara Rusia mengatakan itu "bertentangan dengan kepentingan nasionalnya."

Pernyataan organisasi tersebut muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Sabtu, 25 Maret 2023, bahwa senjata nuklir negaranya dapat tiba di Belarus pada awal musim panas ini, menjelaskan bahwa langkah itu didorong oleh keputusan Inggris baru-baru ini untuk menyediakan Ukraina dengan cangkang uranium yang habis.

Dia juga mengatakan bahwa pengerahan itu dilakukan setelah permintaan berulang kali dari Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sambil menunjukkan bahwa AS telah lama menempatkan persenjataan semacam itu di Eropa, yaitu di Jerman, Turki, Belanda, Belgia, dan Italia.

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x