Rusia Gagal Meminta PBB untuk Penyelidikan Independen Ledakan Nord Stream

- 28 Maret 2023, 16:14 WIB
Ilustrasi pipa gas Nord Stream di Laut Baltik yang meledak. /REUTERS/Hannibal Hanschke
Ilustrasi pipa gas Nord Stream di Laut Baltik yang meledak. /REUTERS/Hannibal Hanschke /editornews.id/

EDITORNEWS.ID – Rusia kalah dalam perhitungan suara untuk meminta penyelidikan independen terkait peristiwa peledakan pipa gas Nord Stream kepada Dewan Kemananan PBB atau DK PBB pada Senin, 27 Maret 2023.

Ledakan pipa Nord Stream merupakan jaringan gas Rusia ke Jerman yang melintasi Laut Baltik.

Dalam proses perhitungan suara tersebut yang mendukung teks Rusia hanya ada 3 negara yakni Rusia, China, dan Brazil. Sementara itu, sejumlah 12 negara anggota lainnya menyatakan abstain.

Untuk mengsahkan suatu resolusi setidaknya perlu ada sembilan suara pendukung dan tidak ada campur tangan veto dari Rusia, Amerika Seritkat, Prancis, Inggis, dan China.

Baca Juga: Pendiri Alibaba Jack Ma Kembali ke China untuk Membahas Dampak Kecerdasan Buatan Pada Pendidikan

Sebelumnya Rusia telah mengajukan draf penyelidikan ledakan gas Nord Stream kepada DK PBB pada bulan lalu, hanya beberapa hari sebelum peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina.

Dubes Rusia untuk PBB Vassily Nebenizia mengatakan kepada DK PBB bahwa perlu adanya investigasi yang objektif dan transparan untuk mengungkap peristiwa ledakan tersebut.

"Tanpa adanya investigasi internasional yang objektif dan transparan, kebenaran atas apa yang terjadi tidak akan terungkap," kata Vassily.

Diketahui ledakan jaringan pipa tersebut berada di kawasan ZEE atau Zona Ekonomi Eksklusif Swedia dan Denmark. Pada Februari lalu telah diadakan penyelidikan secara terpisah oleh otoritas nasional dari Swedia, Denmark, dan Jerman dan mereka berikan informasi tersebut kepada Rusia.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x