Google dan Meta gelar Kerjasama, Dorong Ekosistem Digital Terbuka

- 14 Desember 2023, 22:40 WIB
Arsip foto - Logo Qualcomm terlihat di ajang Mobile World Congress (MWC) Shanghai pada 28 Juni 2019. ANTARA/REUTERS/ALY SONG
Arsip foto - Logo Qualcomm terlihat di ajang Mobile World Congress (MWC) Shanghai pada 28 Juni 2019. ANTARA/REUTERS/ALY SONG /

EDITORNEWS.ID - Google, Meta platform, bersama Qualcomm dan tujuh perusahaan lainnya, menggelar kerjasama untuk mendorong terciptanya ekosistem digital terbuka sebagai respon atas aturan teknologi Uni Eropa yang baru, Rabu, 13 Desember 2023.

Koalisi yang dinamakan Coalition for Open Digital Ecosystems (CODE), kelompok yang memiliki tujuan untuk mempromosikan platform yang lebih beragam, serta mendorong pertumbuhan dan inovasi teknologi di Eropa. 

Kelompok ini menggaet berbagai pihak seperti akademisi, pembuat kebijakan, dan perusahaan tentang ekosistem digital. Kerjasama yang dilakukan ini, demi menanggulangi dan mengikuti aturan perundang-undangan pasar digital Uni Eropa di masa yang akan datang. 

Dalam penerapan aturan pasar digital diharuskan terdapatnya Gatekeeper, raksasa teknologi yang memiliki wewenang untuk mengontrol akses ke platform mereka.

Baca Juga: Eksekutif Huawei Sindir Xiaomi tentang Ponsel Lipat, Saling Perdebatkan Masalah Hak Paten

Gatekeeper ini juga memiliki fungsi untuk mengatur pengoperasian pihak ketiga di layanan penyedia platform, serta mempromosikan penawaran pihak ketiga di platform gatekeeper. 

"Kami telah melakukan sejumlah percakapan dalam beberapa bulan terakhir tentang seperti apa 'baik' ketika datang ke ekosistem digital di Eropa, apa yang mendorong inovasi, dan apa yang akan berdampak positif pada daya saing. Kami pikir keterbukaan adalah elemen penting," kata pendiri Lynx Stan Larroque dalam sebuah pernyataan.

Selain Google, Meta, dan Qualcomm, anggota lain dari kelompok ini adalah pembuat perangkat pintar Honor yaitu Lenovo China, startup augmented reality Perancis Lynx, perusahaan telekomunikasi AS Motorola, perusahaan elektronik Inggris Nothing, perusahaan Norwegia Opera, dan perusahaan penyedia layanan jasa perpesanan Jerman Wire.***

 

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x