Network
EDITORNEWS.ID - Menurut salah seorang dari perwakilan Lockbit yang telah meretas dan menyerang bank terbesar di China itu, mengatakan bahwa Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) telah membayarkan sejumlah tebusan atas serangan yang dilakukan pada minggu lalu.
Bank raksasa China itu terkena serangan ransomware yang mengganggu perdagangan pada kamis lalu.
"Mereka membayar uang tebusan, kesepakatan ditutup," kata perwakilan Lockbit kepada Reuters melalui Tox, aplikasi perpesanan online. Meskipun ICBC belum memberi tanggapan atas pernyataan tersebut.
Serangan ransomware terjadi pada saat meningkatnya kekhawatiran tentang ketahanan pasar Treasury.
Baca Juga: Pakar Geologi Israel Ungkap Markas Hamas di Terowongan Dibangun Tahun 1980-an
Peretasan ini memiliki dampak yang sangat besar, bahkan email perusahaan tidak dapat digunakan, yang menyebabkan karyawan beralih menggunakan Google email.
Sebelumnya Lockbit telah banyak meretas organisasi dan perusahaan besar di seluruh dunia dalam beberapa bulan belakangan ini, mereka mencuri dan bahkan membocorkan data sensitif jika korban menolak untuk membayar tebusan.
Hanya dalam tiga tahun, Lockbit menjadi salah satu ancaman ransomware terbesar di dunia, menurut AS. Para peretas ini telah menyerang 1.700 organisasi Amerika di hampir segala sektor seperti layanan keuangan, makanan, sekolah, dan bahkan pemerintahan.
Pekan lalu, Lockbit menerbitkan data internal dari raksasa kedirgantaraan Boeing BA. N dan mengatakan di situs web mereka bahwa mereka telah menginfeksi sistem komputer di firma hukum Allen & Overy yang didirikan di London.
Untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dalam berselancar di internet, tim Editornews telah menyajikan artikel-artikel yang bisa membantu pembaca dalam menghindari bentuk kejahatan di internet.***
