Network
EDITORNEWS.ID - Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan bahwa tindakan keras yang diberikan India, mempersulit kehidupan banyak orang.
Trudeau mengungkapkan pernyataan ini sehari setelah Ottawa menarik 41 diplomat, Jumat,20 Oktober 2023, dengan diikuti ancaman oleh India. India memberikan ancaman bahwa status para diplomat tersebut akan dicabut.
Kanada menuduh India sebagai pihak yang terlibat dalam pembunuhan yang terjadi pada Juni, di pinggiran Kota Vancouver. Perdana Menteri mencurigai agen-agen india ikut andil dalam pembunuhan warga negara Kanada dan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar. Namun, India menolak dengan keras tuduhan tersebut.
Trudeau mengatakan pengusiran diplomat Kanada akan memberikan dampak terhadap perjalanan dan perdagangan, bahkan ia mengatakan hal ini akan menimbulkan kesulitan terhadap anak India yang ingin melanjutkan studi di Kanada, yang dimana anak muda India adalah pemegang 40% izin belajar di Kanada.
Baca Juga: Profil Mahfud MD, Menko Polhukam Bakal Cawapres Ganjar Pranowo
Amerika Serikat dan Inggris mendesak New Delhi untuk tidak memaksa Ottawa mengurangi perwakilan diplomatnya. India dibujuk untuk memaklumi keprihatinan Kanada atas terbunuhnya seorang separatis Sikh, perselisihan inilah yang membuat Ottawa menarik perwakilannya tersebut.
Pihak AS menanggapi tuduhan yang diberikan Trudeau dengan serius, bersama dengan London, untuk mendesak India agar mau bekerja sama dalam penyelidikan dan penyelesaian masalah ini.
Washington yang selama ini memilih untuk menjaga hubungan dengan New Delhi, karena menurut mereka India adalah penyeimbang China. Namun, pernyataan yang dilontarkan Washington bersama London terhadap New Delhi adalah kritikan paling langsung yang ditujukan sejauh ini.***
