Network
EDITORNEWS.ID - Almas Tsaqibbirru, disebut sebagai orang yang berpengaruh dalam pemilu kali ini. Almas yang seorang alumni Universitas Surakarta (Unsa) program studi ilmu hukum, mengajukan gugatan tentang batasan umur capres dan cawapres.
Beruntungnya gugatan yang ia lontarkan dikabulkan sebagian oleh Mahkamah Konstitusi (MK), dalam sidang pleno yang digelar di lantai 2 gedung MKRI, 16 Oktober 2023.
Sehingga pada pasal 169 huruf q UU 7/2017 tentang pemilu menjelaskan bahwa, capres dan cawapres berusia paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah.
Dengan terkabulkannya keputusan ini, maka duet Prabowo-Gibran mungkin bakal terkabulkan. Almas juga menyebutkan alasan ia memberikan gugatan kepada MK, ia telah lama kagum dengan walikota Surakarta. Dengan kepemimpinan Gibran, Almas mengatakan bahwa banyak perkembangan yang telah terjadi.
Dengan didasari rasa kagum inilah Almas melontarkan gugatan, ia merasa batasan usia hanya akan menahan orang-orang yang berkompeten untuk duduk di kursi kepemimpinan.
Siapakah Almas Sebenarnya?
Putra pertama dari Boyamin Saiman, seorang koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Almas lahir di Solo, 16 Mei 2000. Almas adalah lulusan Studi Ilmu Hukum Unsa, yang menyelesaikan studinya dengan waktu delapan semester.
Arkaan Wahyu adik dari Almas juga telah mengajukan gugatan kepada MK, namun gugatannya kandas seperti gugatan-gugatan lain. Menariknya usia Almas dan Arkaan hanya terpaut dua tahun. Arkaan masih menempuh studinya di FH UNS Solo.
Terlepas dari kekaguman Almas kepada Gibran selaku walikota Surakarta, ia mengaku bahwa tidak mengenal Gibran.***
