Network
EDITORNEWS.ID - Peta jalan Beijing yang baru-baru ini diusulkan untuk menyelesaikan krisis Ukraina mencakup beberapa elemen positif. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengklaim pada hari Rabu, 1 Maret 2023, selama kunjungannya ke Uzbekistan.
Tetapi, pada akhirnya menjadi hampa karena China belum memberikan dukungan apa pun kepada Kiev.
Diplomat top itu mencatat bahwa proposal China bahkan berisi beberapa poin yang ditemukan dalam rencana perdamaian Presiden Ukraina Vladimir Zelensky sendiri, seperti kebutuhan untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua negara.
Namun, Blinken menyatakan bahwa jika Beijing serius dengan rencananya, pihaknya "akan menghabiskan seluruh tahun lalu bekerja untuk mendukung pemulihan kedaulatan penuh Ukraina," sementara Moskow melakukan operasi militernya di negara itu.
Baca Juga: Korea Selatan dan India Sepakat untuk Meningkatkan Hubungan Ekonomi dan Kemitraan Strategis
Sebaliknya, Blinken mengatakan China telah memajukan "propaganda Rusia" tentang konflik tersebut, memberikan perlindungan ekonomi dan diplomatik untuk Moskow di tengah pengetatan sanksi Barat dan bahkan diduga mempertimbangkan untuk mengirim bantuan militer ke pasukan Rusia.
Pekan lalu, China meluncurkan rencana 12 poinnya untuk menyelesaikan konflik Ukraina yang mencakup seruan untuk melanjutkan pembicaraan damai.
Kemudian, mengutuk sanksi sepihak dan menegakkan kedaulatan dan integritas teritorial semua negara.
Rencana itu disambut baik oleh Moskow yang mendukung gagasan menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung melalui cara-cara damai.
