Network
EDITORNEWS.ID - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah ketar-ketir mengenai kasus penularan flu burung ke manusia yang saat ini diketahui sudah terjadi di Negara Kamboja.
Baru-baru ini, informasinya sudah ditemukan kasus kematian pada seorang anak yang berusia 11 tahun di negara tersebut, akibat penularan flu burung.
Anak tersebut dilaporkan mengalami gejala seperti demam dengan suhu 39 derajat Celcius, batuk, dan sakit tenggorokan pada 16 Februari. Tiga hari kemudian, anak tersebut mulai merasa kelelahan dan dibawa ke rumah sakit.
Mengetahui hal ini, WHO melalui Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, Sylvie Briand, tak akan main-main dan mengimbau tegas tiap negara untuk meningkatkan kewaspadaan pada virus unggas tersebut.
Baca Juga: Seorang Warga Israel Di Tembak Warga Palistina Sebagai Bentuk Aksi Balasan
"WHO menganggap serius risiko dari virus ini dan mendesak peningkatan kewaspadaan di semua negara,"tegasnya.
Sylvie juga mengungkapkan saat ini melalui Sistem Pengawasan dan Respons Influenza Global, badan kesehatan PBB memantau evolusi virus dan melakukan penilaian risiko. Untuk tujuan kesiapsiagaan menghadapi pandemi, WHO juga dapat merekomendasikan pengembangan tambahan kandidat virus vaksin baru.
"Situasi global H5N1 mengkhawatirkan mengingat penyebaran luas virus pada burung di seluruh dunia," kata Sylvie Briand, Direktur Kesiapsiagaan dan Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO, Rabu (1/3/2023).***
