50.000 Korban Telah Dinyatakan Tewas Akibat Gempa Turki dan Suriah Beberapa Waktu Lalu

- 1 Maret 2023, 19:06 WIB
Reruntuhan bangunan akibat gempa/Antaranews
Reruntuhan bangunan akibat gempa/Antaranews /

EDITORNEWS.ID – Gempa yang melanda Turkey dan Suriah pada 6 Februari 2023 ini telah membuat dua negara tersebut berduka. Gempa yang terjadi di Turki dan Suriah tersebut telah menyita perhatian dunia karena jumlah korban yang sangat banyak dan dikategorikan sebagai salah satu gempa yang paling dahsyat sepanjang sejarah.

Hingga saat ini telah tejadi sekitar 6.000 kali gempa susulan seperti yang dilansir dari badan penanggulangan bencana Turki (AFAD) setelah dua gempa besar yang melanda turki dan suriah pada 6 Februari lalu.

Griffitsh telah menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa tiga pekan setelah dua gempa besar yang melanda Turki bagian selatan dan Suriah bagian Utara telah lebih dari 6.000 gempa susulan termasuk pada Senin lalu. Dan jumlah korban hingga saat ini telah mencapai 44.000 orang tewas di Turki dan 6.000 orang dibagian barat laut Suriah dikuasai oleh pemberontak.

Menurut juru bicara PBB, Stephane Dujarric menuturkan bahwa PBB telah menyetujui permohonan kilat sebesar 1 miliar USD untuk korban gempa di Turki untuk tiga bulan mendatang tapi hanya sekitar 7,5 persen yang dapat didanai oleh PBB dan sebesar 367,6 juta USD untuk Suriah hanya daapt didanai sekitar 42 persen.

Baca Juga: Alhamdulillah Marco Pierre White Jr Jadi Muallaf Karena Ingin Berhenti Dari Narkoba

Angka tersebut tentu menurut Griffitsh didasari pada pertemuan Dewan Keamanan PBB ketika di Suriah mereka akan membantu Suriah yang tengah mengalami krisis kemanusiaan yang mencapai 70 persen dari warga Suriah sebelum gempa besar terjadi.

Pada awalnya PBB mengira bahwa ada sekitar 5 juta orang di Suriah membutuhkan tempat tinggal sementara dan membutuhkan kebutuhan non-pangan. Hal itu disampaikan oleh Sekjen pada bidang kemanusiaan dikutip dari Channel Asia News.

“Terdapat 4 sampai 5 keluarga dalam satu tenda yang membutuhkan fasilitas khusus bagi lanjut usia, penyandang disabilitas dan penderita penyakit kronis. Dan parahnya ini terjadi dibeberapa daerah” kata Sekjen PBB bidang kemanusiaan pada Channel Asia News.

Selain tenda dan fasilitas yang dibutuhkan oleh warga Suriah, Griffitsh juga menyampaikan pada PBB bahwa ratusan tempat tinggal dalam kondisi tidak layak huni atau dapat dikatakan rentan runtuh, ribuan bangunan harus segera dirobohkan agar tidak ada korban jiwa dan resiko penyakit meningkat karena adanya penyebaran wabah kolera yang terjadi sebelum gempa.

Baca Juga: Abby Choi, Model Ternama Hong Kong Ditemukan Tewas dalam Keadaan Termutilasi

Halaman:

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x