Google Luncurkan Chatbot Baru Saingi ChatGPT, 8 Februari Jadi Awal Tumbangnya Pekerja Kreatif

- 8 Februari 2023, 18:39 WIB
Ilustrasi: Google
Ilustrasi: Google /Mike Blake/Reuters


EDITORNEWS.ID - Airtificial Intelelligence atau kecerdasan buatan baru akan dibuat oleh Google guna mengalahkan dominasi ChatGPT sebagai chatbot nomor 1 saat ini. ChatGPT memecah para pekerja kreatif menjadi dua kubu.

Ada yang berpendapat bahwa Chatbot akan membunuh peluang para pekerja kreatif, namun pihak lain berpendapat bahwa hal tersebut malah akan mengembangkan kemampuan penulis.

Media teknologi ternama, The Verge, menyatakan bahwa mereka mendapatkan undangan untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Google pada hari Selasa, 8 Februari 2023 di Paris.

Dalam undangan tersebut berisi pesan “lebih alami dan intuitif dibandingkan sebelumnya”.
Pesan yang tercantum tersebut menandakan bahwa Google sedang menciptakan chatbot yang mampu untuk menyaingi ChatGPT.

Baca Juga: Ajaib, HP Masih Bisa Nyala Setelah Tercebur dalam Penggorengan

Hal ini penting untuk dilakukan Google mengingat kemampuan ChatGPT yang bisa untuk menjawab berbagai pertanyaan secara tepat dan sesuai dengan konteks yang diinginkkan.

Hal tersebut berbeda dengan layanan yang disediakan oleh Google. Mesin pencarian terbaik di dunia ini masih memerlukan usaha bagi penggunanya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Belum diketahui secara pasti apa saja yang akan dibahas dalam acara google tersebut.
Sebenarnya, Google telah memiliki ChatBot yang bernama Languange Model for Dialogue Application atau disingkat dengan LaMDA.

ChatBot ini memang belum meluncur kepada publik, namun mantan pekerja Google, Blake Lemoine mengembuskan pernyataan sensasional bahwa LaMDA mampu bekerja sebaik manusia.

Baca Juga: HP Android yang Memiliki Fitur Kamera Tidak Kalah dengan iPhone

Google harus membuat strategi yang tepat untuk mengambil perhatian pasar sebab kepopuleran ChatGPT yang masif. Pendekatan yang ramah serta promosi agresif yang disertai perbaikan dan peluncuran berbagai fitur baru wajib untuk dilaksanakan.

Berbagai kekhawatiran dengan kemampuan kecerdasan buatan untuk mengganggu keamanan juga harus menjadi perhatian Google.

Menurut survei yang dilakukan oleh BlackBerry pada 500 orang di Inggris, 76 persen percaya bahwa artificial intelligence telah dimanfaatkan untuk perang siber.

Walau demikian, 60 persen menyatakan masih percaya bahwa Chatbot memiliki manfaat yang jauh lebih besar meskipun 72 persen responden tetap masih takut akan penyalahgunaannya.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x