Network
Baca Juga: Serang Kiper Tim Lawan, Fans Ini Dihukum Klub Kesayangannya Sendiri
Dilansir dari Carscoop, rasa malu yang diterima dari permasalahan tersebut menjadi alasan perusahaan VW begitu fokus pada masa depan kendaraan listrik, begitu juga dengan BMW.
BMW tetap membuka opsi untuk mendukung teknologi e-fuel guna memperpanjang umur mesin pembakaran dan mengembangkan mobil hidrogen.
Meski begitu, BMW berharap lebih dari 50 persen penjualan mobil barunya berasal dari EV. Diketahui BMW telah mengeluarkan dana besar untuk memasuki pasar otomotif berbasis listrik.
Pada Minggu ini, BMW mengungkapkan bahwa mereka mengalokasikan dana sebesar 8,3 miliar dolar AS atau lebih dari Rp127 triliun, dana tersebut menjadi rekor perusahaan. Diketahui dana tersebut merupakan 5,5 persen dari pendapatannya, digunakan untuk belanja modal, dan keseluruhan investasi karena perusahaan bersiap untuk peluncuran EV generasi Neue Klasse.
Baca Juga: Jennie Blackpink Cetak Rekor Sebagai Artis Solo K-pop Wanita Pertama yang Mencapai 900 Juta Tampilan
Salah satu rencananya akan dikeluarkan mobil yang sudah dilengkapi konsep i Vision Dee, pendahulu dari seri i3. Sementara untuk mobil Neue Klasse pertama yang akan dibuat adalah jenis SUV dan diluncurkan pada tahun 2025.
Tetapi, investasi 8 miliar dolar AS tersebut tak sebanding dengan apa yang diberikan oleh Volkswagen dibalik transformasi EV-nya.
Menurut The Wall Street Journal, perusahaan telah mengumumkan akan membelanjakan 191 miliar dolar AS selama 5 tahun, dua pertiga dari uang tersebut digunakan untuk pengembangan teknologi listrik dan digital pada mobil, seperti produk barunya ID.2.
Baik BMW dan VW, mereka berharap dengan investasi besar tersebut dapat cukup mengimbangi perusahaan Tesla. Meskipun untuk VW, perusahaan Elon Musk tersebut bukanlah satu-satunya ancaman. Terdapat perusahaan China yang telah mengeluarkan kendaraan EV dan memasuki pasar barat.***
