Mitos Kucing Belang Tiga, Ini Penjelasan Mengapa Tidak Ada Kucing Jantan

- 5 Oktober 2021, 16:00 WIB
Sebut Tumbal Kucing Belang Tiga, Simak Penjelasan Om Hao di Kisah Tanah Jawa
Sebut Tumbal Kucing Belang Tiga, Simak Penjelasan Om Hao di Kisah Tanah Jawa /

EDITORNEWS - Kita sering mendengar tentang berbagai mitos tentang kucing belang tiga, Prof Ronny Rachman Noor, Guru Besar IPB University seorang pakar Geneticist, menjelaskan secara ilmiah terkait fenomena genetik yang menjadi misteri seputar kucing belang tiga.

Kucing belang tiga atau dalam dunia perkucingan dikenal sebagai kucing Calico menarik untuk kita tahu bahwa tidak ada kucing belang tiga yang berkelamin jantan.

Menurut Prof Ronny, kucing domestik memiliki jumlah kromosom sebanyak 38 buah, Kromosom ini di setiap sel tubuh ada dalam keadaan berpasangan yaitu 19 pasang.

Di antara 19 pasang krosomom yang dimiliki oleh kucing ini, ada 18 pasang yang disebut dengan kromosom autosom (autosomal chromosome) dan sepasang kromosom sex (sex chromosome).

Baca Juga: SBY Minta Indonesia untuk Bersiap dengan Berbagai Tantangan Mendatang Agar Tak Terjadi Skenario Gelap

Jadi seekor kucing jantan akan memiliki 18 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom sex (X dan Y; bisanya dinotasikan sebagai XY).

Sedangkan kucing betina memiliki 18 pasang autosom dan sepasang krosomosm sex (X dan X; dinotasikan sebagai XX).

“Warna Calico melibatkan beberapa mekanisme pewarisan sifat yang terletak di kromosom autosom dan kromosom sex,” Kata Prof Ronny pemerhati masalah budaya dan pendidikan ini.

“Warna yang paling umum terlibat adalah warna merah dan hitam atau pengganti warna merah dapat saja berupa warna lain yaitu orange, kuning dan cream, sedangkan warna hitam dapat saja berupa warna lain yaitu coklat, tabby dan biru,” ujarnya.

Kedua kelompok warna ini dalam ilmu genetika pewarisannya dikenal dengan sex linked co-dominant.

Artinya warna merah dan hitam ini adanya di kromosom sex dan pewarisannya tidak saling mendominasi.

Baca Juga: Rizal Ramli Sindir Pemindahan Ibu Kota DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, Pakar Ekonomi: Tempat Pejabat Ngabisin

Jadi variasi warna kucing jantan hanya ada dua saja yaitu merah (orange, kuning dan cream) dan hitam (coklat, tabby dan biru) saja karena hanya memiliki satu kromosom sex saja.

Sedangkan kucing betina dapat saja memiliki warna merah (orange, kuning dan cream), warna hitam (coklat, tabby dan biru) dan warna tortoiseshell jika dalam keadaan heterosigot.

Bagaimana dengan kucing belang tiga?, kemunculan warna belang tiga disamping melibatkan cara pewarisan sifat terpaut kelainan (sex linked).

Juga melibatkan gen yang ada di autosom yang mengontrol kemunculan warna solid dan warna totol-totol putih.

Ada tiga kombinasi pola warna yang dihasilkan oleh gen ini yaitu polos jika gennya ada dalam keadaan homosigot resesif (ss), totol putih terbatas jika ada dalam keadaan heterosigot (Ss) dan totol putih yang intensif jika gennya ada dalam keadaan homosigot dominan (SS).

Warna belang tiga akan muncul jika kombinasi gen yang menghasilkan warna tortoiseshell bersamaan dengan gen yang menyebabkan warna totol putih baik homisigot (SS) maupun heterosigot (Ss).

“Jadi secara genetik, hanya ada kucing belang tiga betina saja karena kucing betina memiliki dua krosomosm X (XX) dan gen pengontrol munculnya warna merah (orange, kuning dan cream) dan warna hitam (coklat, tabby dan biru) yang ada di kromosom sex X ada dalam keadaan heterosigot,” jelasnya.

Baca Juga: Bak Wonder Woman, Aksi Wanita Ini Padamkan Api Tanpa Alat Pelindung Diri, Warganet: Gilee Benar!

Prof Ronny menjelaskan meski kejadiannya sangat jarang sekali, masih tetap ada kemungkinan muncul kucing jantan belang tiga.

Kemunculan kucing jantan belang tiga ini terjadi karena abnormalitas jumlah kromosom X nya, yaitu memiliki kelebihan kromosom X.

Sehingga kucing jantan yang biasanya memiliki kromosom sex XY kini memiliki kromosom sex XXY.

“Pada manusia kelainan kelebihan kromosom XXY ini juga terjadi yang dinamakan dengan Klinefelter Syndrome”, tuturnya menjelaskan.

Kelebihan kromosom X inilah yang memungkinkan warna merah (orange, kuning dan cream) dan warna hitam (coklat, tabby dan biru) ada dalam keadaan heterosigot.

Namun biasanya mortalitas saat kebuntingan ataupun sesaat setelah lahir kucing ini sangat tinggi.

Kalaupun kucing jantan belang tiga ini dapat bertahan hidup sampai dewasa biasanya tidak dapat bereproduksi karena adanya tambahan kromosom X ini, katanya.

Jarang atau tidak adanya kucing jantan belang tiga ini memunculkan mitos dan kepercayaan pihak tertentu.

Biasanya paranormal, dukun dan lain-lainnya mengatakan bahwa kucing belang tiga ini jika dimiliki memiliki kekuatan ghaib tersendiri.

Baca Juga: Aplikasi Instan Berbasis Internet WhatsApp, Facebook dan Instagram Hampir 6 Jam Mengalami Pemadaman

Kita sering mendengar cerita yang berkembang secara turun menurun bahwa pejantan (bapak) kucing akan membunuh anak jantannya yang berwarna belang tiga.

Kedua mitos dan kepercayaan yang berkembang di masyarakat ini sebaiknya tidak dipercaya karena memang tidak ada dasar ilmiahnya.

Jadi secara ilmiah memang kemunculan kucing jantan belang tiga yang sangat jarang, memang terkait dengan fenomena genetik, karena abnormalitas kelebihan kromosom sex X.

Sedangkan kematian kucing jantan belang tiga di kandungan dan sesaat setelah lahir bukan dimakan bapaknya.

Melainkan karena mortalitas yang tinggi akibat kelebihan kromosom X ini dan biasanya sudah mati sebelum atau sesaat setelah dilahirkan.***

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah