Network
EDITORNEWS.ID - Amerika Serikat (AS) telah menyelesaikan kontrak atas pembelian minyak sebanyak tiga juta barel, minyak ini nantinya akan digunakan untuk mengisi Strategic Petroleum Reserve (SPR), dimana pada tahun lalu tercatat sebagai penjualan terbesar sepanjang sejarah, Departemen energi AS mengatakan pada Selasa, 26 Desember 2023.
Departemen terkait mengatakan bahwa, stok minyak ini nantinya akan dikirimkan ke lokasi proyek di Big Spring, Texas, dengan harga rata-rata 77,31 dolar AS per barel, dibawah harga rata-rata 95 dolar AS yang dijual pada 2022 lalu.
Pemerintahan Joe Biden telah melakukan banyak penjualan tahun lalu, hingga memecahkan rekor sepanjang sejarah dengan total 180 juta barel, menjadikannya pengendali harga minyak setelah Rusia, yang merupakan salah satu eksportir minyak mentah terbesar.
AS kini telah membeli dan menyimpan minyak sekira 14 juta barel, yang digunakan untuk mengisi ulang persediaan setelah penjualan besar-besaran tahun lalu. 4 juta barel juga akan direncanakan untuk dikembalikan kepada SPR pada bulan Februari yang akan datang, hal ini merupakan pengembalian yang dilakukan oleh perusahaan minyak setelah dipinjamkan kepada mereka melalui swap.
Baca Juga: Korea Selatan Beri Sanksi kepada 8 Warga Korea Utara, Berikut Penjelasannya
Pada transaksi terakhir, Sunoco Partners Marketing & Terminals LP menjual 1,2 juta barel ke SPR, sementara Macquarie Commodities Trading US LLC dan Phillips 66 masing-masing menjual sekitar 900.000 barel, kata Departemen Energi di situsnya.
Departemen Energi telah mengamankan pembatalan 140 juta barel dalam penjualan yang diamanatkan kongres dari SPR, yang dijadwalkan dari akhir tahun ini hingga akhir 2026. Pembatalan "telah menyebabkan kemajuan signifikan menuju pengisian," kata departemen itu.***
