Perdana Menteri Israel Dikecam oleh Keluarga para Sandera yang Masih Ditahan

- 6 Desember 2023, 17:00 WIB
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu /Hamdani/

EDITORNEWS.ID - Pertemuan antara keluarga sandera dengan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa, 5 Desember 2023, menghasilkan kekecewaan dan kemarahan keluarga sandera. Masyarakat menganggap pemerintah tidak serius dalam menangani masalah ini.

Pertemuan ini digelar setelah jeda gencatan senjata selama tujuh hari telah berakhir, selama masa jeda ini 100 orang sandera telah kembali, tersisa 138 tawanan yang masih tertinggal.

"Saya mendengar cerita yang menghancurkan hati saya, saya mendengar tentang kehausan dan kelaparan, tentang pelecehan fisik dan mental," kata Netanyahu pada konferensi pers.

"Saya mendengar dan anda juga mendengar, tentang kekerasan seksual dan kasus-kasus pemerkosaan brutal tidak seperti apa pun."

Baca Juga: Dinginnya -58 Celcius di Siberia, Salju Putih Tutupi Jalanan dan Halaman

Keluarga para sandera bertindak kritis kepada pemerintahan. Seorang ayah dari salah satu sandera Dani Miran, keluar di tengah-tengah pertemuan yang sedang berlangsung bersama Netanyahu, ia merasa dihina, dipermainkan, dan inteligensinya diinjak-injak.

"Saya tidak akan membahas secara rinci apa yang dibahas pada pertemuan itu tetapi seluruh pertunjukan ini jelek, menghina, berantakan," katanya, mengatakan pemerintah telah membuat "lelucon" dari masalah ini.

"Mereka mengatakan 'kami telah melakukan ini, kami telah melakukan itu.' (Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya) Sinwar adalah orang yang mengembalikan orang-orang kita, bukan pemerintah. Itu membuat saya marah karena mereka mengatakan bahwa mereka mendiktekan sesuatu. Mereka tidak mendikte satu gerakan pun." kata Miran marah dan kecewa kepada pemerintah Israel.

Pertemuan ini dijadikan sebagai forum dan wadah diskusi antara pemerintah dengan mantan sandera, sebuah kelompok yang tidak disebutkan namanya dan mengaku bahwa mereka mengutip berbagai macam tanggapan para mantan sandera, tentang apa yang terjadi selama penahanan.

Kutipan yang menjelaskan tentang penganiayaan yang dialami tawanan itu, dibayang-bayangi oleh emosi keluarga yang khawatir dengan nasib keluarga yang masih ditahan.***

Editor: Aditya Ramadhan


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x