Risiko Kebakaran Hutan di Australia Meningkat Jelang El Nino, Black Summer dapat Terulang Kembali?

- 30 November 2023, 13:35 WIB
 Australia bahaya El Nino
Australia bahaya El Nino /

EDITORNEWS.ID - Pemerintah Australia memberikan peringatan pada hari kamis, 30 November 2023, bahwa mereka akan menghadapi peningkatan risiko kebakaran hutan jelang musim panas yang akan datang. Iklim El Nino menghasilkan udara yang kering dan lebih panas di sebagian besar wilayah negara kangguru ini.

Setelah selama tiga tahun hujan mengguyur Australia, yang meningkatkan laju pertumbuhan dan perkembangan flora. Tetapi menurut para ahli, gelombang panas yang intens sekitar Desember hingga Februari dapat dengan mudah merubah tumbuhan menjadi semak kering, yang bisa memicu kebakaran hutan. Perubahan iklim memperkuat cuaca ekstrem yang menimpa benua Hijau di beberapa tahun terakhir.

"Dibandingkan dengan prospek musim semi, lebih banyak ibu kota sekarang menghadapi peningkatan risiko," kata Menteri Manajemen Darurat Murray Watt dalam sebuah pernyataan, mendesak warga untuk memperbarui rencana kebakaran hutan mereka dan mengemas peralatan darurat dan evakuasi.

Gelombang panas musim semi yang intens pada bulan September kemarin, memicu puluhan kasus kebakaran hutan, sehingga pemerintah Sydney mengeluarkan aturan dan larangan terkait kebakaran, meskipun beberapa kasus kebakaran di daerah timur telah dipadamkan berkat turunnya hujan.

Baca Juga: Arab Saudi Menangi Tawaran World Fair 2030, Mengalahkan Italia dan Korea selatan

Kondisi kering dan suhu panas yang melebihi rekor rata-rata diperkirakan berlanjut hingga 2024, menurut dewan nasional untuk layanan kebakaran dan darurat.

Kejadian “Black Summer” pada tahun 2019 hingga 2020 yang menewaskan 33 korban jiwa dan mencakup area sebesar negara Turki dapat terulang kembali, hal ini disebabkan peningkatan risiko pada daerah bekas kebakaran tersebut.

Pemerintah setempat menyatakan bahwa, El Nino yang biasanya menurunkan kadar hujan di bawah rata-rata dan menyebabkan suhu panas di atas rata-rata pada siang harinya, telah berlangsung selama bulan September.

"Kami sekarang melihat musim panas yang berpotensi sangat menantang. Semua yang kita lihat sekarang terjadi dalam konteks perubahan iklim di planet yang sekarang lebih panas dan lebih tidak stabil," kata Simon Bradshaw, direktur penelitian di dewan iklim nirlaba independen.

Meskipun telah tercatat rekor bahwa, hujan di bulan November terjadi di beberapa tempat di bagian timur Australia. Para ahli memperkirakan bahwa, musim kebakaran hutan yang akan datang dapat menjadi yang terburuk selama empat tahun terakhir.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x