Walikota Asal Australia Ancam Tuntut OpenAI atas Kesalahan Konten Chat GPT

- 7 April 2023, 22:16 WIB
Ilustrasi tampilan Chat GPT
Ilustrasi tampilan Chat GPT /editornews.id/

EDITORNEWS.ID – Perusahaan OpenAI mendapatkan ancaman tuntutan dari seorang walikota asal Australia jika penyedia layanan teks otomatis tersebut tidak memperbaiki kesalahan info dari Chat GPT, yang menyatakan bahwa dirinya pernah dipenjara karena kasus suap.

Tuntutan yang diajukan walikota asal Australia tersebut akan menjadi tuntutan pertama yang dilayangkan kepada penyedia layanan teks otomatis.

Diketahui walikota yang dimaksud adalah Brian Hood, seorang walikota Hepburn Shire di Victoria, Australia yang terpilih pada November lalu.

Ia mengkhawatirkan reputasinya setelah mendapatkan laporan dari seorang warga bahwa Chat GPT menyatakan bahwa dirinya bersalah dalam kasus suap yang melibatkan anak perusahaan Reserve Bank of Australia pada awal tahun 2000-an.

Baca Juga: Aksi Brutal Polisi Israel Ke Umat Muslim Palestina Saat Ibadah Ramadan di Masjidil Aqsa

Diketahui walikota tersebut memang pernah bekerja di Note Printing Australia yang merupakan bagian anak perusahaan dari Reserve Bank of Australia. Namun justru dia yang mengungkapkan kasus tersebut kepada otoritas bahwa pejabat luar negeri dibayar untuk memenangkan kontrak pencetakan.

Sementara itu, menurut pengacara Brian Hood kliennya justru tidak pernah didakwa pernah melakukan tindak kriminal.

Pengacara Brian juga menyatakan bahwa dirinya telah mengirimkan surat kepada OpenAI pada 21 Maret mengenai kesalahan informasi tersebut.

Perusahaan tersebut diberikan waktu selama 28 hari untuk memperbaiki kesalahannya atau mereka akan dituntut atas pencemaran nama baik.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x