Turki telah mempertahankan kontak dengan Moskow dan Kiev selama konflik. Ia mengutuk penggunaan kekuatan oleh Rusia, tetapi pada saat yang sama menolak untuk menyerah pada tekanan dari AS dan sekutunya untuk bergabung dengan sanksi internasional terhadap Moskow.
Ankara juga terlibat dalam kesepakatan yang ditengahi PBB untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam, yang ditandatangani antara Rusia dan Ukraina Juli lalu. Awal bulan ini, perjanjian itu diperpanjang selama 60 hari lagi.
Rusia menyatakan bahwa mereka siap untuk menyelesaikan krisis di Ukraina di meja perundingan, tetapi mengatakan proposal yang ditetapkan oleh Kiev dan pendukung Baratnya sejauh ini "tidak dapat diterima," sehingga tidak ada pilihan lain selain terus mengejar tujuannya melalui sarana militer.***