Serikat Ekonomi ASEAN Dilaporkan Ingin Melindungi Transaksi Dari 'Kemungkinan Dampak Geopolitik'

- 30 Maret 2023, 08:43 WIB
Pertemuan resmi para menteri keuangan ASEAN dan gubernur bank sentral
Pertemuan resmi para menteri keuangan ASEAN dan gubernur bank sentral /

EDITORNEWS.ID - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan membahas penurunan dolar AS, euro, yen, dan pound sterling dari transaksi dan pindah ke penyelesaian dalam mata uang lokal, demikian menurut majalah berita yang dilangsir oleh Tempo.

Pertemuan resmi para menteri keuangan ASEAN dan gubernur bank sentral dimulai pada hari Selasa, 28 Maret 2023, di Indonesia. Pengelompokan regional yang bertujuan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan keamanan di antara para anggotanya, ASEAN mencakup Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

"Upaya mengurangi ketergantungan terhadap mata uang utama melalui skema Local Currency Transaction (LCT) akan dibahas. Ini merupakan perpanjangan dari skema Local Currency Settlement (LCS) sebelumnya yang sudah mulai diterapkan antar anggota ASEAN," kata laporan tersebut.

Tempo menetapkan bahwa sistem pembayaran lintas batas digital, yang memungkinkan negara-negara anggota ASEAN untuk menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan, akan diperluas lebih lanjut.

Kesepakatan tentang kerja sama tersebut dicapai antara Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand pada November 2022.

Baca Juga: Pentagon Mengalihkan Drone Mata-Matanya di Laut Hitam setelah Pertemuan dengan Jet Rusia

Presiden Indonesia Joko Widodo telah mendesak otoritas regional untuk meninggalkan sistem pembayaran Visa dan Mastercard dan mulai menggunakan kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank lokal.

Menjauh dari sistem pembayaran Barat diperlukan untuk melindungi transaksi "dari kemungkinan dampak geopolitik," kata Jokowi.

Anggota Dewan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), Dodit Proboyakti, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Indonesia akan menerapkan pengalaman Rusia dan sistem pembayaran Mir-nya dalam mempromosikan jaringan keuangan domestiknya sendiri.***

Editor: Aditya Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x