Network
EDITORNEWS.ID - Ankara tetap ingin melanjutkan mediasi "serius" antara Moskow dan Kiev, kata pemimpin Turki.
Barat tidak akan berhasil dalam upayanya untuk menyeret Turki ke dalam konflik dengan Rusia, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan.
"Kita sedang mengalami dunia yang ditandai dengan krisis dan perang. Kami telah mampu membangun Turki yang kuat dan independen di lingkungan ini dan kami perlu mempertahankannya," kata pemimpin Turki dalam sebuah wawancara dengan penyiar A Haber pada hari Rabu, 28 Maret 2023.
"Jika bukan karena upaya kami dalam dua tahun terakhir, klub Barat akan menyeret Turki ke dalam perang melawan Rusia. Selama kami di sini, kami tidak akan mengizinkan ini," tegas Erdogan.
Dia menegaskan kembali keinginan Ankara untuk membantu menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina di meja perundingan. Perdamaian dapat dicapai melalui "mediasi yang serius dan tegas," katanya.
Baca Juga: Reporter Wall Street Journal Ditangkap Karena Dicurigai Melakukan Spionase
Wawancara Erdogan datang enam minggu sebelum pemilihan presiden dan umum berlangsung di Türkiye pada 14 Mei. Presiden Turki dan Partai AK yang berkuasa diperkirakan akan menghadapi tantangan berat setelah gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di negara itu pada awal Februari.
Erdogan juga berbicara tentang konflik Ukraina selama konferensi pers bersama dengan mitranya dari Hongaria Katalin Novak di Ankara pada hari Rabu, 28 Maret 2023, menekankan bahwa Turki ingin mengamankan perdamaian antara Rusia dan Ukraina "sesegera mungkin."
Dia menyarankan agar kedua belah pihak dapat kembali bertemu di Istanbul, di mana pembicaraan sebelumnya diadakan tak lama setelah pecahnya pertempuran lebih dari setahun yang lalu.
