Dua Ton Uranium Nuklir Dilaporkan Telah Menghilang Dari Lokasi Penyimpanan di Libya

- 16 Maret 2023, 16:10 WIB
Pemeriksaan dilakukan pada Selasa
Pemeriksaan dilakukan pada Selasa /

EDITORNEWS.ID - Diperkirakan 2,5 ton uranium yang seharusnya disimpan di sebuah situs di Libya tidak ada di sana ketika inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) datang berkunjung, Reuters melangsir pada hari Rabu, 15 Maret 2023, yang mengutip pernyataan rahasia oleh pengawas PBB.

Pejabat IAEA "menemukan bahwa 10 drum yang mengandung sekitar 2,5 ton uranium alami dalam bentuk UOC (konsentrat bijih uranium) yang sebelumnya dinyatakan oleh Libya — yang disimpan di lokasi tersebut kini sudah menghilang," Reuters mengutip Direktur Jenderal Rafael Grossi mengatakan.

Pemeriksaan dilakukan pada Selasa. Awalnya dijadwalkan untuk tahun lalu, tetapi "harus ditunda karena situasi keamanan di wilayah tersebut," grossi mencatat dalam laporan satu halaman yang dikirim ke anggota IAEA.

IAEA akan melakukan "penyelidikan lebih lanjut" untuk menentukan keberadaan uranium dan bagaimana uranium itu hilang dari situs tersebut.

Baca Juga: Dana Talangan Pemerintah AS Menandakan Kematian Kapitalisme yang Dipicu oleh Krisis Perbankan

Agensi tidak menyebutkan nama lokasi, hanya mengatakan bahwa lokasi tidak di bawah kendali pemerintah yang diakui secara internasional dan untuk mencapai lokasi tersebut membutuhkan "logistik yang kompleks."

Libya telah memperoleh sentrifugal pengayaan uranium dan desain bom atom, tetapi melepaskan program senjata nuklirnya pada tahun 2003, dalam upaya untuk memperbaiki hubungan dengan Barat.

Delapan tahun kemudian, NATO mendukung pemberontakan terhadap pemerintah Kolonel Muammar Gaddafi di Benghazi, mengebom Libya atas nama para militan.

Pada 17 Maret 2011, Dewan Keamanan PBB memberikan suara dan proposal AS untuk mendirikan "zona larangan terbang" di atas Libya, dengan alasan kemanusiaan. Termasuk Brasil, Rusia, India, Cina dan Jerman abstain.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x