CEO Mark Zuckerberg Akan Mengurangi 10.000 Karyawanya dengan Konsep Realitas Ekonomi Baru

- 15 Maret 2023, 22:59 WIB
Meta akan memangkas 10.000 tenaga kerja globalnya
Meta akan memangkas 10.000 tenaga kerja globalnya /

EDITORNEWS.ID - Perusahaan induk Facebook, Meta, akan memangkas 10000 tenaga kerja globalnya dalam beberapa bulan mendatang, CEO Mark Zuckerberg mengumumkan dalam sebuah surat terbuka kepada staf pada hari Selasa, 14 Maret 2023.

Ini menyusul pemotongan serupa pada November yang membuat lebih dari 11.000 pekerja dirumahkan, atau sekitar 13 persen dari seluruh stafnya.

Zuckerberg juga memberi tahu tenaga kerja Meta bahwa perusahaan akan menutup 5.000 peran terbuka yang belum diisi.

Saat ia memperingatkan tentang "kemungkinan bahwa realitas ekonomi baru ini akan berlanjut selama bertahun-tahun."Harga saham Meta naik lebih dari 5 persen setelah berita tersebut.

Baca Juga: Perang Hibrida Ekonomi Seharusnya Menghancurkan Moskow Sesuai Kehendak AS dan Sekutunya

"Ini akan sulit dan tidak ada jalan lain," tulis Zuckerberg dalam postingan panjang tersebut. Langkah-langkah tersebut datang di tengah dorongan yang disebut "tahun efisiensi" pada tahun 2023 di mana organisasi akan merampingkan layanan utamanya untuk membuat bisnis "lebih kuat dan lebih gesit." PHK akan dimulai pada akhir April.

Menjelaskan keputusan itu, Zuckerberg menulis bahwa dia puas dengan bagaimana Meta "telah berjalan lebih cepat" sejak PHK November dan keyakinannya bahwa "organisasi yang lebih ramping akan menjalankan prioritas tertingginya lebih cepat." Dia juga menyimpulkan bahwa staf yang selamat dari cull "akan lebih produktif."

Pemotongan itu terjadi setelah Zuckerberg mengatakan pada Februari bahwa Meta berencana memecat elemen bisnisnya yang dianggap berkinerja buruk, serta menghapus "lapisan manajemen menengah."

Meta melanjutkan, bagaimanapun, untuk mendanai teknologi realitas virtual dan augmented reality yang ambisius. Platform realitas virtual 'Metaverse' yang dirancang oleh subdivisi Reality Labs perusahaan diperkirakan telah kehilangan lebih dari $13.7 miliar tahun lalu.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x