Serbia Ingin Memulai Perang Jika Otoritas Etnis Albania Di Provinsi Kosovo Memisahkan Diri

- 11 Maret 2023, 17:57 WIB
Mereka ingin menyeret Serbia ke dalam konflik dengan NATO
Mereka ingin menyeret Serbia ke dalam konflik dengan NATO /

EDITORNEWS.ID - Presiden Serbia Aleksandar Vucic menuduh pada hari Jumat, 10 Maret 2023, bahwa otoritas etnis Albania di provinsi Kosovo yang memisahkan diri berusaha memprovokasi perang di mana NATO sekali lagi akan memihak mereka.

"Mereka ingin menyeret Serbia ke dalam konflik dengan NATO. Kurti ingin menjadi seperti Vladimir Zelensky dan saya akan menjadi semacam Vladimir Putin," kata Vucic, merujuk pada presiden Ukraina dan Rusia.

"Itu yang mereka kejar, apa yang mereka lakukan selama ini. Dan dalam hal ini, mereka mendapat dukungan dari sebagian besar komunitas internasional, karena Kosovo adalah anak mereka."

Vucic mengomentari penangkapan baru-baru ini terhadap seorang etnis Serbia atas tuduhan "kejahatan perang" sejak konflik 1998-99, yang berakhir dengan NATO membom Serbia atas nama separatis etnis Albania.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Melambung di Tengah Khekawatiran Naiknya Suku Bunga AS

Pemerintah sementara di Pristina mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 2008 dengan dukungan Barat, yang ditolak oleh Beograd.

"Mereka tidak ingin normalisasi, mereka ingin mempermalukan Serbia," kata Vucic. "Tapi sudah kubilang, itu tidak akan terjadi. Tidak akan ada penghinaan, tidak ada kapitulasi."

Proposal tersebut sebagai "normalisasi hubungan" antara Pristina dan Beograd, yang dipublikasikan bulan lalu oleh UE dan merupakan pengakuan de facto atas provinsi yang memisahkan diri, yang akan memiliki hak untuk bergabung dengan NATO, UE, dan PBB.

Vucic menegaskan dia tidak menandatangani apa pun dan tidak akan pernah menyetujui persyaratan tersebut.

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x