Network
EDITORNEWS.ID - Diduga Twitter menekan informasi yang tidak mereka sukai atas nama memerangi "disinformasi," jurnalis Matt Taibbi bersaksi pada sidang kongres pada hari Kamis, 9 Maret 2023.
Taibbi muncul bersama Michael Shellenberger bersama jurnalis lain yang telah meliput "File Twitter" selama beberapa bulan terakhir, sebelum subkomite terpilih tentang Persenjataan Pemerintah Federal yang dipimpin oleh anggota Kongres Jim Jordan, seorang Republikan dari Ohio.
Taibbi menggambarkan apa yang disebutnya "kompleks industri sensor" dan menyebutnya "birokrasi yang bersedia mengorbankan kebenaran faktual untuk melayani tujuan naratif yang lebih luas" dan kebalikan dari pers bebas yang dibayangkan dalam Konstitusi AS.
Tepat sebelum kesaksiannya, Taibbi juga menerbitkan utas panjang di Twitter dengan menjabarkan bukti yang dia masukkan ke dalam catatan kongres.
Baca Juga: Teh Gelas Jaksel Trending di Twitter, Apa Itu?
Menurut Taibbi, Twitter bertindak "lebih seperti mitra" bagi pemerintah dengan menyensor berdasarkan permintaan yang diterimanya dari lembaga federal serta LSM yang didukung pembayar pajak.
Dia berpendapat bahwa badan-badan intelijen, "peneliti disinformasi" yang meragukan dan eksekutif perusahaan secara efektif bekerja sebagai sebuah tim.
Utas Taibbi menggambarkan "pasukan kebenaran yang ditunjuk sendiri secara inses bergerak dari penegakan hukum atau intelijen ke sektor swasta" dengan lembaga yang sama mengundang "ahli" yang sama yang didanai oleh yayasan yang sama dan diliput oleh wartawan yang sama ke setiap panel dan setiap konferensi.
Dia mengidentifikasi pemain kunci dalam kompleks industri sensor sebagai National Endowment for Democracy, Atlantic Council's DFR Lab, dan Alliance for Securing Democracy, penulis dasbor Hamilton 68 yang terkenal.
Baca Juga: Daftar Orang Kaya Dunia yang Aslinya Kaya Banget Tapi Hidupnya Hemat Banget
