Intelijen Amerika Serikat Melihat Hubungan Cinta China dan Rusia Berlanjut dengan Semakin Mesra

- 9 Maret 2023, 20:37 WIB
 intelijen AS menilai bahwa Beijing mendapat manfaat dari hubungan yang stabil, meskipun Xi baru-baru ini mengkritik Amerika Serikat.
intelijen AS menilai bahwa Beijing mendapat manfaat dari hubungan yang stabil, meskipun Xi baru-baru ini mengkritik Amerika Serikat. /

EDITORNEWS.ID - China akan memperdalam kerja samanya dengan Rusia untuk mencoba menantang Amerika Serikat, meskipun ada kecaman internasional atas invasi ke Ukraina, kata para pemimpin badan intelijen AS pada hari Rabu, 8 Maret 2023.

"Terlepas dari reaksi global atas invasi Rusia ke Ukraina, China akan mempertahankan kerja sama diplomatik, pertahanan, ekonomi dan teknologinya dengan Rusia untuk terus berusaha menantang Amerika Serikat, bahkan karena itu akan membatasi dukungan publik," kata mereka dalam analisis ancaman yang dirilis ketika Komite Intelijen Senat mengadakan sidang tahunannya tentang ancaman di seluruh dunia terhadap keamanan AS.

Laporan itu sebagian besar berfokus pada ancaman dari Tiongkok dan Rusia dan menilai bahwa Tiongkok akan terus mengintimidasi saingannya di Laut Cina Selatan.

Dan ia akan mengimplementaskan tindakan tersebut mulai tahun 2022 yang dapat mencakup lebih banyak penyeberangan Selat Taiwan atau penerbangan rudal Taiwan yang berlebihan.

Baca Juga: Arab Saudi Naikkan Harga Minyak untuk Eropa dan Asia Akibat Permintaan yang Terus Meningkat

"Mungkin tidak perlu dikatakan lagi, Republik Rakyat Tiongkok yang semakin menantang Amerika Serikat secara ekonomi, teknologi, politik dan militer di seluruh dunia akan tetap menjadi prioritas kami yang tak tertandingi," kata Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, penasihat intelijen utama Presiden Joe Biden.

Untuk memenuhi visi pemimpin Tiongkok Xi Jinping untuk menjadikan Tiongkok sebagai kekuatan besar, Partai Komunis Tiongkok (PKT) "semakin yakin bahwa pihaknya hanya dapat melakukannya dengan mengorbankan kekuatan dan pengaruh AS," ungkap Haines.

Namun, ia mengatakan intelijen AS menilai bahwa Beijing mendapat manfaat dari hubungan yang stabil, meskipun Xi baru-baru ini mengkritik Amerika Serikat.

Xi menyalahkan barat atas kesulitan ekonomi China dalam sebuah pidato pada hari Senin, di mana ia menuduh Amerika Serikat memimpin upaya internasional untuk menahan China.***

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x