Network
EDITORNEWS.ID - Sebuah kelompok cendekiawan top Tiongkok yang dekat dengan militer telah memperkirakan bahwa konflik Rusia-Ukraina akan berakhir sebelum musim gugur tahun 2023, demikian yang dilaporkan surat kabar Nikkei Jepang pada hari Selasa, 7 Maret 2023, mengutip sumber-sumber yang dekat dengan pemerintah Tiongkok.
Beijing menganggap penilaian itu cukup solid untuk mencoba mengambil peran sebagai mediator dalam kebuntuan sebelum berpotensi berakhir, klaim outlet media tersebut.
Penilaian tersebut dikeluarkan oleh Academy of Military Sciences (AMS), sebuah kelompok cendekiawan yang berbasis di Beijing yang melapor langsung kepada Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok dan secara teratur mengeluarkan rekomendasi kepada badan pembuat keputusan militer tertinggi Tiongkok.
AMS mengeluarkan penilaiannya terhadap konflik tersebut pada awal Desember, kata Nikkei. Media tersebut menambahkan bahwa pandangan kelompok cendekiawan mengakhiri permusuhan kemungkinan relatif dekat mendorong Beijing untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam mencari resolusi.
Baca Juga: Twitter Diduga Berkolusi dengan Organisasi Non-pemerintah dan Pemerintah Amerika Serikat
Perkiraan AMS berdasarkan simulasi militer dari konflik yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa itu akan "berakhir sekitar musim panas 2023" dengan Rusia "berada di atas angin," klaim Nikkei, mengutip sumber yang dekat dengan pemerintah Tiongkok.
Lembaga think tank percaya bahwa ekonomi Rusia dan Ukraina akan sulit ditekan untuk mempertahankan permusuhan melewati musim panas.
Analisis AMS mendorong Beijing untuk membuat proposal perdamaian, klaim Nikkei. Dengan inisiatif ini, China berusaha memulihkan hubungan dengan Eropa untuk memastikan aliran investasi dan teknologi yang berkelanjutan ke ekonomi China, kata outlet media.
Tujuan Beijing adalah untuk menjaga hubungan persahabatan dengan Kiev, demikian yang disarankan oleh makalah itu.
Baca Juga: Daftar Orang Kaya Dunia yang Aslinya Kaya Banget Tapi Hidupnya Hemat Banget
