Network
EDITORNEWS.ID - Banyak anggota mempertanyakan aspirasi perdamaian mereka di Ukraina, wakil kepala misi Moskow, Dmitry Polyansky, mengatakan pada hari Jumat, 10 Maret 2023.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan komentator politik Amerika Jackson Hinkle, Polyansky menyatakan bahwa banyak negara "terkejut" dengan dimulainya permusuhan skala penuh di Ukraina pada Februari 2022.
Polyansky berpendapat bahwa seiring waktu, "semakin banyak negara mulai mengajukan pertanyaan mengapa Rusia tiba-tiba meluncurkan operasi militer khusus?"
Negara-negara ini mulai mendengarkan argumen Rusia sambil "melihat bahwa negara-negara Barat adalah bagian dari konflik ini," tambah diplomat senior tersebut.
Baca Juga: Ambisi Armada Nuklir Australia Berencana Membeli Tiga Kapal Selam Kelas Virginia dari AS
"Karena dengan sangat cepat menjadi jelas bahwa bukan Rusia dan Ukraina yang berperang di Ukraina saat ini. Ini adalah perang proksi NATO melawan Rusia dengan tangan Ukraina, sampai Ukraina terakhir."
"Tetapi, ada intervensi dari Washington dan London yang mengatakan kepada Ukraina untuk menarik proposal mereka," kata Polyansky, mengklaim bahwa Barat tidak ingin krisis "berakhir begitu cepat dan dengan hasil positif bagi Rusia."
Dia berpendapat bahwa anggota PBB telah melihat Barat mengipasi konflik dengan pengiriman senjata dan mulai bertanya: "Bagaimana Anda bisa benar-benar melakukan ini dan berpura-pura tertarik pada perdamaian?"
Menurut Polyansky, pertanyaan ini sering dicadangkan untuk diskusi di koridor PBB, sementara negara-negara Barat memiliki peluang signifikan untuk memberikan tekanan pada siapa pun yang berharap untuk mengejar kebijakan independen.***
