Kurang Gerak Menyebabkan Sakit Jantung Pelupa hingga Kesehatan Mental Menurun

16 Januari 2021, 15:20 WIB
Ilustrasi orang malas. /pexels.com/Gratisography

EDITORNEWS - Malas bergerak mungkin keadaan ini banyak kita temukan, apa lagi masa pandemi Covid-19 dimana kita diharuskan dirumah saja.

Dengan perilaku diam atau mungkin terlalu banyak duduk akan mengakibatkan sederet penyakit yang menanti. Pakar kesehatan menyarankan untuk mengurangi perilaku sedenter atau diam berkepanjangan tidak lebih dari 60 menit.

Dengan melakukan aktivitas salah satunya aerobik, dapat berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) setiap orang melakukan aktivitas aerobik intensitas sedang 150-300 menit atau 75 hingga 150 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi per minggu.

Baca Juga: Prancis Umumkan Orang dari Luar Negara Uni Eropa Dilarang Memasuki Negaranya

Baca Juga: RSCM Mempunyai Tenaga Kesehatan (NAKES) Sebanyak 6000 yang wajib di Vaksin

Suzanne Steinbaum seorang ahli kesehatan jantung sekaligus faunder  SRS Heart Center for Women's Prevention, Health and Wellness, and a Peloton Health & Wellness Advisory Council, menyarankan Anda menghitung durasi waktu tidur untuk mengetahui apakah Anda kurang bergerak.

Jika Anda menghabiskan lebih dari 50 persen waktu itu untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, penting menemukan cara untuk mengubahnya," kata Suzanne.
Dengan menghitung jumlah jam tidur, lalu kurangi dari 24 jam. Angka itu adalah jumlah jam dalam sehari Anda harus hidup dan bergerak aktif.

Baca Ju: Jumlah TerInfeksi Corona di Jerman Tembus 2 Juta Jiwa

Baca Juga: Chili Sangat Yakin Dengan Vaksin Sinovac

Tanda yang bisa Anda amati jika Anda tidak cukup bergerak yang berdampak pada kesehatan mental dan fisik Anda, seperti dikutip dari Real Simple, Jumat:

1. Merasa lelah sepanjang waktu
Kelelahan bisa karena berbagai hal semisal stres, pola makan yang buruk, ketidak seimbangan hormon, tetapi tidak banyak bergerak juga berperan dalam kelelahan ekstrem.

Kabar baiknya, penelitian menunjukkan bergerak dapat mengembalikan energi Anda. Satu studi menemukan, mereka yang melakukan latihan intensitas rendah atau sedang selama 20 menit tiga kali seminggu dalam enam minggu meningkat energinya hingga 20 persen.

2. Perubahan berat badan
Anda kurang bergerak, ada perubahan pada berat badan dan metabolisme Anda. Agar berat badan Anda tidak berfluktuasi dengan cara yang tidak sehat, Anda harus membakar kalori dalam jumlah yang sama dengan yang Anda konsumsi.

Baca Juga: Komitmen Berantas PETI, Polres Bungo Tangkap 3 Pelaku Penambang

Baca Juga: Jelang Perhelatan MotoGP, Sandiaga Uno Minta Perbanyak Event dan Kerajinan Tangan Khas Lombok

Tetapi ketika Anda terlalu banyak duduk, asupan kalori Anda tetap sama sementara pengeluaran energi Anda menurun, dan kelebihan kalori tersebut menjadi disimpan sebagai lemak. Kurang bergerak juga memengaruhi metabolisme Anda atau proses tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi. Metabolisme yang lebih lambat berarti Anda membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.

"Ada lebih sedikit aliran darah dan lebih sedikit metabolisme. Jangka panjangnya, bisa menyebabkan diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya," ujar psikolog olahraga di Columbia University, Aimee Layton.

3. Sering merasa kehabisan napas
"Jantung bekerja dengan aliran oksigen yang baik," kata ahli jantung di Philadelphia, Sanul Corrielus. Saat Anda duduk lama di sofa, pernapasan menjadi pendek yang menghabiskan aliran suplai oksigen ke jantung dan berkontribusi pada penurunan kondisi jantung.

Baca Juga: Dampak Gempa Sulbar TNI Pastikan Segera Kirim Bantuan

Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi yang Diberikan PWI Pusat Untuk Kemajuan Kebudayaan Daerah dalam Perayaan HPN 2021

Semakin seseorang diam, maka semakin besar dia berisiko mengalami kematian dan penyakit jantung.

Belum lagi duduk setidaknya 10 jam sehari, dibandingkan dengan duduk kurang dari lima jam berhubungan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi.

4. Melewatkan waktu tidur berkualitas
Tidur itu berharga dan jika durasi dan kualitasnya tak cukup maka bisa menyebabkan masalah metabolisme, melemahkan sistem kekebalan Anda, meningkatkan risiko kematian dini, dan masalah lainnya.

Baca Juga: Brimob Polda Sulawesi Selatan Kerahkan Pasukan Bantu Proses Pemulihan Pasca Gempa Sulbar

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Bersumpah Tak Pernah Punya Niat untuk Blusukan Sengaja Mencari Gelandang

Semakin lama Anda tidak aktif bergerak, semakin sulit Anda tidur. Misalnya, jika Anda menghabiskan lebih dari 11 jam sehari dalam mode santai misalnya menonton, maka ini dapat menyebabkan penurunan kualitas tidur dan kuantitas tidur.

5. Kesehatan mental menurun
Penelitian menunjukkan, orang-orang yang lebih banyak duduk mengalami penurunan kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup. Steinbaum, mencatat orang-orang ini juga cenderung lebih depresi.

6. Sulit mengingat
Otak Anda membutuhkan olahraga seperti halnya tubuh. Menurut penelitian PLOS One, berjam-jam duduk menyebabkan berkurangnya ketebalan dilobus temporal medial,area otak yang bertanggung jaawab atas memori dan ini alasan anda menjadi pelupa.***

Editor: Liston

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler