Ketegaran Wanita Batak dalam Memperjuangkan Rumah Tangga, Simak Ceritanya di Sini

- 14 Januari 2021, 18:00 WIB
Foto : Ilustrasi pakaian adat Batak motif ulos
Foto : Ilustrasi pakaian adat Batak motif ulos /

EDITORNEWS - Seorang suami adalah kepala  rumah tangga selalu menjadi tonggak utama pembentuk mentalitas peradaban, karena mereka menjadi imam dan menjadi guru pertama bagi anak-anak nya.

Pembentukan mental dilakukan dari bapak, mendidik, dan membentuk karakter anak untuk bertanggung jawab maupun memberi kasih sayang.

Karena bapaklah yang akan lebih banyak bertanggung jawab dengan anak-anak nya,kisah ini mencerita kehidupan berdeda betapa kuatnya wanita Batak menjalani kehidupan rumah tangga. 

Baca Juga: SBY, Mengungkapkan Isi Hatinya Atas Kepergian Syekh Ali Jaber

Menikah dengan seorang pria 27 tahun yang lalu dalam sebuah pesta pernikahan adat batak yang meriah untuk ukuran tahun 1991. Aku menerima ajakan dia untuk menikah karena aku melihat dia pria yang baik.

Saat memutuskan menikah dengan dia aku memilih resign dari pekerjaan ku sebagai perawat disalah satu rumah sakit di Medan untuk selanjutnya aku mengabdikan diriku sebagai ibu rumah tangga, mendampingi suami ku dalam suka maupun duka.

Suami ku seorang pegawai negeri golongan rendah saat itu, tetapi gaji golongan serendah itu masih lebih dari cukup untuk kehidupan kami berdua.

Sebagai seorang istri aku harus pintar pintar mengatur keuangan, aku selalu menyisihkan sedikit uang untuk ditabung. Aku juga tidak mau membeli sesuatu yang belum kami butuhkan.

Baca Juga: Amerika Kerahkan 10 Ribu Pasukan Garda Nasional Amankan Pelantikan Joe Biden

Misalnya pernah istri dari teman suamiku mengajak aku untuk membeli kursi tamu tetapi aku menolak karena uang untuk membeli kursi tamu itu lebih baik disimpan karena kami masih merasa sangat nyaman duduk ngeleseh di tikar pandan pemberian mertua.

Halaman:

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x