Ketegaran Wanita Batak dalam Memperjuangkan Rumah Tangga, Simak Ceritanya di Sini

- 14 Januari 2021, 18:00 WIB
Foto : Ilustrasi pakaian adat Batak motif ulos
Foto : Ilustrasi pakaian adat Batak motif ulos /

Awal awal berumah tangga semuanya baik baik saja, tidak ada masalah.

Dia memberi semua gajinya kepada ku, lalu dengan bijaksana sekali aku memberi uang saku kepadanya sesuai dengan kebutuhannya sebulan.

Aku tidak ingin suamiku menjadi orang yang minder dari kawan kawannya karena tidak mengantongi uang.

Itu sebabnya sekalipun suamiku bilang “segitu sudah cukup, nanti kalau kurang aku minta lagi” tetap saja aku memberi lebih dari yang dia minta.

Baca Juga: Penasihat Ilmiah Terkemuka Katakan Tidak Perlu Tutup Sekolah Saat COVID-19 di Prancis

Untuk urusan dapur biarlah aku yang pandai pandai mengatur.

Tapi setelah beberapa bulan berumah tangga, dia mulai berubah, tidak pernah lagi dia memberi gajinya.

Kami pun semakin sering bertengkar bahkan aku pernah meminta untuk bercerai.

Untung lah waktu itu seorang yang aku anggap sebagai orang tuaku memberi nasehat agar aku bersabar.

“Kamu sedang hamil inang, pikirkan anak mu, sabar lah, bawa suami mu dalam doa semoga dia berubah” begitu katanya.

Setelah anak pertama kami lahir (perempuan) aku berharap suamiku berubah, aku tetap berpikir positif.

Halaman:

Editor: Liston


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah