Baca Juga: Korea Utara Buat Smartphone 'Samtaesong 8' Mirip Samsung, Simak Disini
Gugatan Woodfield menuduh perusahaan melanggar kontrak dan penipuan. Woodfield juga mengklaim bahwa Twitter mengincarnya untuk di PHK karena dia adalah pekerja yang lebih tua.
Menurut gugatan tersebut, Woodfield menandatangani perjanjian untuk menengahi sengketa hukum terkait pekerjaan yang mengharuskan Twitter membayar biaya awal agar kasus individu dapat dilanjutkan. Dia mengatakan bahwa dia memulai arbitrase terhadap Twitter awal tahun ini.
Tetapi Woodfield mengklaim Twitter telah menolak untuk membayar biaya dalam kasusnya, menghalanginya untuk maju. Klaim itu dibuat oleh ratusan mantan karyawan dalam kasus terpisah awal tahun ini. Twitter mengatakan para pekerja itu tidak menyerahkan dokumen yang diperlukan
Twitter juga telah dituduh dalam beberapa tuntutan hukum terpisah karena memberhentikan perempuan dan pekerja penyandang disabilitas secara tidak proporsional, tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya tentang PHK, dan tidak membayar bonus yang dijanjikan kepada karyawan yang tersisa. Perusahaan membantah klaim tersebut.***