Luncurkan Produk Baru Khusus Untuk Para Penulis, Facebook Peduli Jurnalistik

18 Maret 2021, 06:52 WIB
Ilustrasi Facebook. /Pixabay/Firmbee

EDITORNEWS - Pasti sebagian besar dari kita memiliki Facebook. Seperti yang kita ketahui Facebook merupakan sebuah layanan jejaring sosial berkantor pusat di Menlo Park, California, Amerika Serikat yang diluncurkan pada bulan Februari 2004. Per September 2012, Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.

Saat ini Facebook bersiap luncurkan produk baru berupa buletin yang diperuntukkan kepada para penulis dan jurnalis.

Facebook Inc meluncurkan platform penerbitan baru dalam beberapa bulan mendatang di Amerika Serikat yang memungkinkan penulis dan jurnalis independen menjangkau audiens baru dan memonetisasi pekerjaan mereka melalui buletin email dan situs web individu.

Baca Juga: Cha Eun Woo Ungkap Tipe Wanita Idealnya di Masa Depan, Ternyata Shin Min- Ah Jadi Kriterianya 

Baca Juga: Usulan Gelar Pahlawan Nasional untuk Sang Usmar Ismail Bapak Perfilman Indonesia

Berita pada Reuters Rabu, 17 Maret 2021 melalui Antara memberitakan bahwa lebih banyak penulis dan jurnalis belakangan ini mengikuti buletin email dan lebih memilih kebebasan editorial intrinsik ke media, yang juga memungkinkan mereka untuk menjauh dari model bisnis yang bergantung pada iklan.

Antara sesama perusahaan terjadi persaingan seperti Substack, Medium, dan Revue yang diakuisisi oleh Twitter baru-baru ini, yang memungkinkan seorang pembuat konten mencoba campuran buletin email berbayar dan gratis untuk menjangkau pembaca potensial.

Jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg, Facebook dalam hal ini platform terbaru memungkinkan seorang penulis menghasilkan uang melalui langganan, akan diintegrasikan dengan halaman Facebook, kata perusahaan itu.

Baca Juga: Selisih 11 Tahun? Song Hye Kyo dan Jang Ki Yong Bak Romeo dan Juliet Dalam Drama Now We Are Breaking Up

Penulis juga akan dimungkinkan untuk membuat grup sehingga dapat terlibat dengan komunitas pembaca mereka.

Jaringan sosial terbesar di dunia itu pada bulan lalu telah berjanji untuk menginvestasikan setidaknya 1 miliar dollar AS dalam industri berita selama tiga tahun ke depan, menyusul perselisihan profil tinggi dengan pemerintah Australia terkait pembayaran outlet berita untuk konten.***

Editor: Aditya Ramadhan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler