Network
EDITORNEWS.ID – Seluruh Dunia terutama di Benua Asia tengah dilanda serangan gelombang panas yang begitu ekstrem beberapa waktu terakhir.
Gelombang panas bahkan sampai menewaskan ribuan orang di India dan memangkas hasil panen hingga membakar tempat pembuangan sampak di Delhi serta menyebabkan asap beracun.
Informasi dari berbagai sumber, di negara bagian Uttar Pradesh, India, suhu panas mencapai 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46,1 derajat Celcius.
Saat ini tercatat sebanyak 24 ribu orang di India dilaporkan tewas. Selain itu juga terdapat sekitar 300 kasus kebakaran hutan yang terjadi di India.
Baca Juga: Ini Penyebab Puluhan Korban Sekte Sesat di Kenya Meninggal Dunia
Beberapa video yang viral di media sosial juga menampilkan beberapa aspal di jalanan India meleleh, salah satunya terjadi di Kota Ahmedabad.
Kementerian Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan India pada 18 April 2023 meminta semua pemerintah wilayah untuk memastikan kesiapan dan menjalankan manajemen yang efektif terkait potensi dampak gelombang panas yang terjadi.
Gelombang panas sebenarnya merupakan fenomena alam yang rutin terjadi di India dengan dampak yang tidak selalu sama setiap tahunnya. Dalam 20 tahun terakhir, kematian tertinggi tercatat pada 2015, yakni lebih dari 2.000 orang meninggal dunia.
Kondisi jarangnya hujan ini juga membuat sebagian besar wilayah di India menjadi gersang dan kering. Selain itu, masa musim hujan di India terkadang selesai lebih cepat dari yang seharusnya dan menyebabkan hadirnya gelombang panas.
