EDITORNEWS.ID - CEO Twitter, SpaceX dan Tesla mengomentari surat kabar AS yang memutuskan hubungan dengan penulis komik strip pemenang penghargaan karena membuat pernyataan yang ditafsirkan sebagai rasis di saluran YouTube pribadinya.
"Media itu rasis," tulis Musk kepada hampir 130 juta pengikut Twitter-nya sebagai tanggapan atas tweet tentang Scott Adams, pencipta komik strip 'Dilbert'.
Adams yang pada tahun 1989 menciptakan strip pemenang penghargaan yang menyoroti budaya perusahaan AS, dijatuhkan oleh penerbit besar termasuk Los Angeles Times,Washington Post dan USA Today minggu ini.
Itu berlangsung setelah dia menyebut responden kulit hitam Amerika ke jajak pendapat sebagai "kelompok kebencian".
Dia mengacu pada 26 persen orang kulit hitam Amerika yang menolak frasa "Tidak apa-apa menjadi kulit putih" dalam jajak pendapat Rasmussen Reports.
Istilah ini telah didefinisikan oleh Liga Anti-Pencemaran Nama Baik sebagai "slogan kebencian" yang berasal dari kalangan sayap kanan sebagai sarana untuk merusak berbagai gerakan keadilan sosial di AS.
Untuk waktu yang sangat lama, media AS rasis terhadap orang non-kulit putih, sekarang mereka rasis terhadap orang kulit putih & Asia," tulis Musk.
Menambahkan, "hal yang sama terjadi dengan perguruan tinggi elit & sekolah menengah di Amerika. Mungkin mereka bisa mencoba untuk tidak rasis."