Network
EDITORNEWS.ID - Pengungkapan itu terjadi beberapa hari setelah Beijing mengajukan rencana perdamaian 12 poin untuk Rusia dan Ukraina.
Intelijen baru menunjukkan China sedang mempertimbangkan untuk mengirim artileri dan amunisi ke Rusia, menurut tiga pejabat AS yang akrab dengan masalah tersebut.
Para pejabat itu tidak mengatakan bukti spesifik apa yang mereka miliki untuk mendukung intelijen yang awalnya dilaporkan oleh The Wall Street Journal dan dikonfirmasi ke NBC News oleh seorang mantan pejabat AS dan seorang pejabat Barat yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut.
Kementerian Luar Negeri China tidak menanggapi permintaan komentar tentang pengungkapan itu yang datang setelah Beijing mengajukan rencana perdamaian 12 poin pada hari Jumat pada peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Data Ekonomi AS Telah Memperkuat Pandangan Bahwa Suku Bunga Akan Tetap Lebih Tinggi
Ia menyerukan kedua negara untuk menyetujui de-eskalasi bertahap untuk menjaga fasilitas nuklir tetap aman dan untuk membangun koridor kemanusiaan; untuk mencegah serangan terhadap penduduk sipil.
Awal bulan ini Beijing membalas keras tuduhan AS bahwa mereka mungkin memberikan bantuan militer nonlethal ke Moskow mengatakan kepada Washington untuk menjauh dari hubungannya dengan Kremlin.
Itu "bisa menjadi perkembangan yang signifikan" jika China memutuskan untuk memberikan senjata kepada Rusia, rob Lee, seorang peneliti senior di Foreign Policy Research Institute, sebuah kelompok cendekiawan yang berbasis di Philadelphia, mengatakan di Twitter.
Dia menambahkan bahwa "ketersediaan amunisi artileri untuk Ukraina dan Rusia bisa dibilang satu-satunya variabel terpenting yang dapat mempengaruhi jalannya perang".***
