Network
EDITORNEWS.ID - Jumlah korban diperkirakan akan melonjak ditambah sekitar 264.000 apartemen di Turki hancur dan banyak yang masih hilang ketika tim penyelamat mencari tanda-tanda kehidupan di bawah puing-puing.
Dua belas hari setelah gempa melanda, para relawan dari Kirgistan berusaha menyelamatkan sebuah keluarga Suriah yang terdiri dari lima orang dari puing-puing sebuah bangunan di kota Antakya di Turki selatan.
Tiga orang, termasuk seorang anak, diselamatkan hidup-hidup. Ibu dan ayah itu selamat, tetapi anak itu meninggal kemudian karena dehyrdration, kata tim penyelamat. Satu kakak perempuan dan seorang kembar tidak berhasil.
"Kami mendengar teriakan ketika kami menggali hari ini satu jam yang lalu. Ketika kami menemukan orang-orang yang masih hidup, kami selalu bahagia," kata Atay Osmanov, anggota tim penyelamat, dilangsir Reuters.
Baca Juga: Instagram Meluncurkan Fitur 'Saluran' Baru, untuk Berbagi Pembaruan Konten dengan Semua Followers
Saat upaya penyelamatan berlanjut, seorang pekerja berteriak ke puing-puing: "Tarik napas dalam-dalam jika anda dapat mendengar suara saya."
Pekerja kemudian menghentikan operasi pencarian saat ekskavator tiba dan memanjat puing-puing untuk mulai membersihkannya.
Jumlah korban tewas di Turki mencapai 39.672 dari gempa, bencana modern terburuk di negara itu, sementara negara tetangga Suriah telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian. Jumlah korban Suriah tidak berubah selama berhari-hari.
Sementara banyak tim penyelamat internasional telah meninggalkan zona gempa yang luas, tim domestik terus mencari melalui gedung-gedung yang rata pada hari Sabtu dengan harapan menemukan lebih banyak orang yang selamat yang menentang peluang tersebut.
Baca Juga: Di New York, Jaringan Komputer FBI Diretas, Pihak FBI Masih Sedang Melakukan Penyelidikan
