Network
EDITORNEWS.ID - Sebuah resepsi yang diadakan di Seoul untuk merayakan ulang tahun Kaisar Jepang telah menuai protes dari berbagai kalangan.
Terutama setelah dilaporkan bahwa lagu kebangsaan Jepang yang secara luas dianggap sebagai simbol masa lalu militeristik Jepang di sini dimainkan selama acara tersebut.
Diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Jepang di Seoul, resepsi berlangsung di sebuah hotel pada hari Kamis, menjelang ulang tahun kaisar pada 23 Februari.
Di antara tamu yang muncul adalah Wakil Menteri Luar Negeri Korea Lee Do-hoon dan Sohn Kyung-sik, ketua Federasi Perusahaan Korea.
Baca Juga: CEO Lama YouTube, Susan Wojcicki, Akan Mengundurkan Diri Sebagai Kepala Platform Video Milik Google
Perayaan tahunan itu berlangsung untuk pertama kalinya dalam tiga tahun setelah dihentikan pada 2020 karena pandemi COVID-19.
Menurut harian Jepang, Sankei Shimbun, selama acara tahun ini, lagu kebangsaan Jepang "Kimigayo" dimainkan untuk pertama kalinya. Lagu kebangsaan Korea juga dimainkan.
"Kimigayo," yang diterjemahkan sebagai "Pemerintahan Yang Mulia Kekaisaran," berfungsi sebagai lagu kebangsaan Kekaisaran Jepang dari tahun 1868 hingga 1945.
Hal ini dilihat oleh banyak orang Korea sebagai simbol penjajahan brutal Tokyo di semenanjung Korea antara tahun 1910 dan 1945.
