Network
EDITORNEWS.ID - CEO Mark Zuckerberg menerbitkan tautan ke salurannya sendiri di Facebook pada hari Kamis, 16 Februari 2023.
Dalam postingannya, Zuckerberg menyatakan dia akan menggunakan salurannya untuk berbagi berita dan pembaruan tentang semua produk dan teknologi yang kami bangun di Meta.
"Dia juga mengungkapkan bahwa fitur saluran akan diperkenalkan di Messenger dan Facebook dalam beberapa bulan mendatang."
Hal baru serupa selama bertahun-tahun telah menjadi salah satu fitur merek dagang dari aplikasi Telegram.
Baca Juga: Di New York, Jaringan Komputer FBI Diretas, Pihak FBI Masih Sedang Melakukan Penyelidikan
Sebuah pernyataan terpisah yang diterbitkan di situs web Meta pada hari yang sama menjelaskan bahwa "alat perpesanan satu-ke-banyak" publik yang baru memungkinkan pembuat konten "terlibat langsung dengan pengikut mereka dalam skala besar."
Meskipun, pembuat konten dapat memublikasikan konten, pengikut saluran hanya dapat bereaksi dan memberikan suara dalam jajak pendapat.
Konglomerat teknologi itu mengatakan fitur tambahan, termasuk "kemampuan untuk membawa pembuat konten lain ke saluran untuk membahas kolaborasi yang akan datang atau pertanyaan crowdsource untuk tanyakan apa saja kepada saya" akan ditambahkan dalam waktu dekat.
Meta mengatakan bahwa seniman bela diri campuran Gilbert Burns dan Mackenzie Dern, serta tokoh media dan pengusaha Josh Richards termasuk di antara mereka yang telah memulai saluran mereka sendiri di Instagram pada hari pertama fitur tersebut tersedia.
Baca Juga: Di New York, Jaringan Komputer FBI Diretas, Pihak FBI Masih Sedang Melakukan Penyelidikan
Perusahaan induk Instagram meningkatkan minat dengan menambahkan bahwa tempat-tempat tersebut saat ini "terbatas" dan siapa pun yang tertarik dapat mendaftar untuk "dipertimbangkan untuk akses awal."
Kreator juga memiliki opsi untuk mempertahankan channel yang hanya terbuka untuk subscriber berbayar.
Jika saluran melanggar kebijakan Meta apa pun, pengguna Instagram dapat melaporkan saluran itu sendiri atau "konten tertentu yang dibagikan di saluran tersebut."
Raksasa media sosial itu memperingatkan bahwa mereka memiliki "alat dan pengulas untuk membantu" mencari dan menghapus konten semacam itu.
Aplikasi perpesanan Telegram meluncurkan saluran publik pada September 2015, dengan fitur tersebut menjadi semakin populer sejak saat itu. Selebriti, politisi, dan outlet media sama-sama menggunakan saluran Telegram untuk menyebarkan pesan mereka.***
