Beijing Mengecam Keputusan Pentagon untuk Menembak Jatuh Dugaan Balon Mata-mata China di Amerika Utara

- 5 Februari 2023, 21:56 WIB
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut operasi itu sebagai 'tindakan yang disengaja dan sah'
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut operasi itu sebagai 'tindakan yang disengaja dan sah' /

EDITORNEWS.ID - China menyatakan ketidakpuasan dan protes yang kuat terhadap penggunaan kekuatan oleh Amerika Serikat untuk menyerang pesawat sipil tak berawak itu," kata kementerian luar negeri Beijing dalam sebuah pernyataan.

Tuduhan Amerika Serikat jelas bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar praktik internasional.

Menambahkan bahwa itu akan "berhak untuk membuat tanggapan lebih lanjut yang diperlukan".

Pesawat itu menghabiskan beberapa hari terbang di atas Amerika Utara, meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing, sebelum dijatuhkan oleh tembakan rudal dari jet F-22 pada hari Sabtu, kata pejabat Pentagon.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut operasi itu sebagai "tindakan yang disengaja dan sah" yang datang sebagai tanggapan atas "pelanggaran kedaulatan kami yang tidak dapat diterima" oleh China.

Baca Juga: Korea Selatan Mendapatkan Dukungan dan Komitmen Keamanan Penuh Dari Amerika Terhadap Ancaman Nuklir Korea Utar

Para pejabat Amerika pertama kali mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka sedang melacak "balon pengintai" China yang besar di langit AS.

Hal itu membuat Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Jum'at membatalkan perjalanan langka ke Beijing yang dirancang untuk menahan meningkatnya ketegangan AS-China.

Setelah keraguan awal, Beijing mengakui kepemilikan "pesawat" itu, tetapi mengatakan itu adalah balon cuaca yang telah meledak di luar jalur.

Kementerian luar negeri China pada hari Minggu mengatakan telah "dengan jelas meminta agar Amerika Serikat menangani masalah ini dengan tenang, profesional, dan terkendali".

Halaman:

Editor: Sylvia Hendrayanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x