EDITORNEWS.ID - Baru-baru ini muncul pernyataan Blinken itu disampaikan setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin di Washington DC.
"Kami menangani penangkalan yang diperpanjang dengan sangat serius. Dan baru pada tahun lalu, kami telah memperbarui kelompok kerja kami tentang penangkalan yang diperpanjang. Kami telah terlibat dalam beberapa latihan," ucap Blinken.
Selanjulam lebih jauh kolaborasi kami dalam penangkalan yang diperpanjang," ungkap Blinken selama konferensi pers bersama.
"Kami berkomitmen untuk mempertahankan Republik Korea menggunakan berbagai kemampuan kami serta pertahanan rudal nuklir dan konvensional," imbuhnya.
Baca Juga: Jatuhnya Harga Minyak Meningkatkan Potensi Resesi, Apa Penyebabnya?
Amerika telah memberikan penangkalan yang diperluas, juga dikenal sebagai payung nuklir, kepada Korea Selatan sejak tahun 1991.
Namun, modernisasi program nuklir dan rudal Pyongyang telah mendorong banyak orang di Korea Selatan untuk mempertanyakan komitmen ini terhadap Seoul.
Skeptisisme yang meningkat seperti itu juga telah meningkatkan seruan bagi Seoul untuk mengembangkan senjata nuklirnya sendiri.
Korea Utara mengakhiri tahun lalu dengan rekor jumlah peluncuran rudal balistik ofensif dengan total 38.