Formasi awan ini dinamai oleh ilmuwan Lord Kelvin dan Hermann von Helmholtz, yang mempelajari fisika di balik fenomena tersebut.
"Bagaimana, seperti ombak di lautan, atmosfer bergerak dan merespons lingkungan di sekitarnya. Udara secara efektif naik dan turun dengan sendirinya,” ujarnya.
Cloud Appreciation Society yang berbasis di Inggris menggambarkan formasi seperti itu sebagai permata mahkota dalam banyak koleksi pengadu awan.
Juga dikenal sebagai awan fluctus, awan ini dipandang sebagai inspirasi yang mungkin untuk lukisan Van Gogh ‘Starry Night’.***