Joe Biden akan Berbicara dengan Xi Jinping setelah Umumkan Perjanjian AUKUS

15 Maret 2023, 14:01 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden /

EDITORNEWS.ID – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan dia bakal segera berbicara dengan Presiden China Xi Jinping setelah berpidato mengumumkan rincian perjanjian AUKUS dengan Inggris  dan Australia pada Senin, 13 Maret 2023.

Perjanjian AUKUS sendiri merupakan perjanjian terkait kapal selam nuklir yang akan disediakan untuk Australia. Kapal selam tersebut menurut Biden bertenaga nuklir bukan bersenjata nuklir dan digunakan untuk membendung kekuatan China di perairan Indo-Pasifik.

Beijing merespon perjanjian ketiga negara tersebut dengan mengutuk perjanjian AUKUS sebagai tindakan yang melanggar aturan proliferasi nuklir.

Kemudian Biden ditanya oleh wartawan apakah merasa cemas bahwa China menganggap perjanjian kapal selam AUKUS tersebut sebagai agresi, Biden menjawab "tidak".

Baca Juga: Amerika Serikat Dan Russia Kembali Tegang Karena Drone Reapernya Dijatuhkan Jet Tempur Russia

Selain itu, Biden juga ditanya oleh wartawan apakah akan melakukan pembicaraan dengan Xi segera, Biden mengatakan "ya". Tetapi ketika ditanya kapan pembicaraan kedua kepala negara tersebut berlangsung, Biden menjawab “tidak”.

Sebelumnya, pada pertengahan Februari Biden menyatakan akan melakukan pembicaraan dengan Xi terkait dugaan balon mata-mata China yang terbang memasuki teritorial udara AS yang membuat ketegangan kedua negara tersebut menjadi lebih buruk. Namun pembicaraan tersebut belum pernah diumumkan.

Seorang penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada pekan lalu bahwa Amerika Serikat ingin membangun kembali komunikasi reguler dengan China.

Biden diharapkan akan berkomunikasi dengan Xi melalui jaringan telepon beberapa waktu setelah pemerintah China kembali bekerja menyusul Kongres Rakyat Nasional tahunan yang berakhir Senin.

Baca Juga: Kanselir Jerman Berjanji akan Tetap Memberikan Dukungan Militer ke Ukraina

"Kompetisi membutuhkan dialog dan diplomasi. Kami mendorong RRC menggelar pola komunikasi yang teratur pada tingkat senior," kata Sullivan kepada wartawan pekan lalu terkait bahasan isu AUKUS dalam kaitannya dengan China.

Sullivan menambahkan bahwa AS telah menjalin komunikasi dengan China mengenai isu AUKUS dalam 18 bulan terakhir. Pihaknya juga mencari lebih banyak informasi atas maksud penumpukan militer China dari mereka, termasuk kapal selam bertenaga nuklir.

Sementara itu, The Wall Street Journal melaporkan pada Senin bahwa Xi rencananya akan berkomunikasi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Rencana pembicaraan tersebut kemungkinan terjadi setelah Xi berkunjung ke Moskow  pada pekan depan untuk menemui Presiden Vladimir Putin, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Italia Menuduh Grup Wagner Terkait Melonjaknya Kasus Imigran di Italia

Sullivan menyatakan bahwa Washington secara terbuka dan secara pribadi mendorong Xi melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina agar Xi tidak hanya mendengar prespektif satu pihak saja terkait konflik yang terjadi di Ukraina dengan Rusia.

Menurut Sullivan Ukraina belum mengonfirmasi adanya pembicaraan melalui telepon kedua pemimpin tersebut.***

 

Editor: Sylvia Hendrayanti

Tags

Terkini

Terpopuler