Baca Juga: Singapura Menyesali Kurangnya Respon Perdamaian Bersama PBB dan ASEAN tentang Myanmar
Untuk menyampaikan pentingnya karakternya dalam cerita, dia melalui proses yang menyakitkan dan besar untuk menciptakan karakternya setelah mendapatkan peran tersebut.
"Saya mencoba untuk menemukan pendekatan sebanyak mungkin, seperti 'apakah berbicara dalam monoton akan menyampaikan karakter yang lebih kuat?' atau 'mungkin saya harus membuatnya benar-benar emosional, atau bertindak sakit jiwa?'
Tetapi pada akhirnya, pendekatan yang paling unik, yang belum dilakukan orang lain, hanyalah menjadi diri saya sendiri," katanya. "Saya memutuskan bahwa saya harus menggunakan gerakan, nada dan gaya pribadi saya sendiri, seperti yang paling cocok untuk saya".***