EDITORNEWS.ID - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Jumat, 17 Maret 2023, bahwa parlemen negaranya akan meratifikasi aplikasi Finlandia untuk bergabung dengan blok NATO.
Sebelum Finlandia dan Swedia dapat bergabung dengan aliansi, Turki menuntut agar negara-negara Nordik menindak terduga teroris Kurdi.
"Kami telah memutuskan untuk memulai protokol aksesi Finlandia ke NATO di parlemen kami," kata Erdogan kepada wartawan, setelah pertemuan dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto di Ankara.
Ketika datang untuk memenuhi janjinya dalam nota kesepahaman trilateral, kami telah melihat bahwa Finlandia telah mengambil langkah-langkah otentik dan konkret," tambah pemimpin Turki.
Finlandia dan Swedia meninggalkan netralitas mereka dan mengajukan permohonan untuk bergabung dengan blok yang dipimpin AS pada Mei lalu, sebagai tanggapan atas operasi militer Rusia di Ukraina.
Baca Juga: Inflasi Polandia Tertinggi Sejak Pertengahan 1990-an Menyusul Melonjaknya Biaya Rumah Tangga
Aksesi ke NATO membutuhkan persetujuan bulat dari semua anggota yang ada, termasuk turki yang sudah memberikan lampu hijau.
Namun, Erdogan menuntut agar kedua pemohon mencabut embargo senjata di Turki, mengekstradisi terduga teroris Kurdi dan Gulenis dan menyelidiki aktivitas Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di dalam perbatasan mereka.
Finlandia dan Swedia menyetujui tuntutan tersebut dalam memorandum trilateral yang ditandatangani Juni lalu.