Network
EDITORNEWS.ID - Dibandingkan dengan Malaysia, negara tetangga ASEAN Singapura dan Indonesia menikmati mekanisme suksesi yang lebih pasti. Indonesia akan memiliki pemimpin baru pada Jum'at, 20 Oktober 2024 mendatang, ketika Presiden Jokowi mengakhiri masa jabatan lima tahun keduanya.
Sejauh menyangkut survei opini, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki peluang bagus untuk menggantikan Jokowi.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah sering menyatakan dia akan meninggalkan jabatannya setelah pemilu 2025, setelah berkuasa sejak 2004.
Hampir pasti bahwa penggantinya adalah Menteri Keuangan Lawrence Wong, kecuali Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa mengakui kekalahan dalam jajak pendapat yang akan datang.
Baca Juga: Memanas! Lebih Dari 800.000 Pemuda Secara Sukarela Bergabung dengan Militer Korea Utara
Bagi Indonesia, ASEAN akan selalu menjadi landasan kebijakan luar negerinya, tetapi hubungan dengan Malaysia dan Singapura akan selalu istimewa karena ukuran hubungan ekonomi dan perdagangan mereka.
Oleh karena itu, Jakarta mengikuti dengan cermat stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi kedua negara tetangga, terutama lanskap politik yang terus berubah di Malaysia.
Indonesia, Singapura dan Malaysia adalah tiga negara pesisir Selat Malaka, yang menurut Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) 1982 diberi mandat untuk menjaga perdamaian dan keamanan di salah satu jalur komersial tersibuk di dunia, yang menghubungkan Samudra Hindia dan Laut Cina Selatan.
Baca Juga: Singapura Menyesali Kurangnya Respon Perdamaian Bersama PBB dan ASEAN tentang Myanmar
